Berita Golkar – Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Firman Soebagyo, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan demokrasi. Hal ini disampaikannya saat menjawab pertanyaan media di sela-sela kesibukan rapat-rapat di kompleks DPR RI.
“Demokrasi pada hakikatnya adalah sistem pemerintahan yang memberikan ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Namun, partisipasi itu harus dijalankan dengan etika dan tanggung jawab,” ujar Firman Soebagyo, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Politik dan Keamanan.
Ia menegaskan bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak fundamental dalam demokrasi, namun tidak boleh disalahartikan sebagai kebebasan tanpa batas. “Kebebasan berpendapat bukan berarti bebas melakukan anarki atau tindakan yang merusak. Harus ada kesadaran bahwa setiap hak dibatasi oleh hak orang lain. Maka, berpendapatlah secara sopan, santun, dan tetap menghormati nilai-nilai yang kita anut bersama sebagai bangsa,” tegas politisi senior Partai Golkar tersebut.
Firman juga menyoroti pentingnya mengaitkan praktik demokrasi di Indonesia dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Menurutnya, Pancasila bukan hanya ideologi negara, tetapi juga fondasi etis dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Demokrasi di Indonesia harus dibingkai dalam semangat Pancasila yang menjunjung tinggi persatuan, keadilan sosial, dan musyawarah. Jika nilai-nilai Pancasila diinternalisasi dengan baik, maka kebebasan berpendapat akan menjadi sarana memperkuat persatuan, bukan memecah belah,” jelasnya.
Terkait menurunnya pemahaman dan pengamalan Pancasila di kalangan masyarakat, Firman menyoroti pentingnya peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai lembaga yang memiliki mandat strategis untuk membina dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila ke seluruh lapisan masyarakat.
“BPIP dibentuk dengan tujuan mulia, yakni membumikan Pancasila dan memastikan bahwa nilai-nilainya tidak sekadar menjadi hafalan, tapi benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi publik tentu bisa menilai sendiri sejauh mana efektivitas peran BPIP selama ini,” tutup Firman.
Firman mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga demokrasi yang sehat, dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila, etika dalam berpendapat, serta menjauhkan diri dari tindakan-tindakan yang merusak tatanan sosial dan keamanan nasional.