Berita Golkar – Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, menyoroti lonjakan usulan anggaran Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tahun 2026. Ia menilai kenaikan anggaran ini perlu diiringi dengan penguatan pengawasan, mengingat penyelundupan BBM masih kerap terjadi.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama jajaran Eselon Kementerian ESDM di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Dewi memaparkan adanya peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
“Kalau melihat dari materi BPH Migas, pada tahun 2016 dari pagu Rp38 miliar terjadi penghematan hingga Rp10,8 miliar, sehingga beroperasi dengan Rp21,3 miliar. Namun di usulan tahun 2026, budget tersebut naik 236 persen menjadi Rp50,4 miliar. Kami ingin tahu detail aktivitas yang direncanakan, khususnya dalam pengawasan layanan BBM,” jelasnya, Jumat (5/9/2025), dikutip dari ListrikIndonesia.
Dewi menegaskan bahwa isu penyelundupan BBM masih sering ditemukan dan perlu diantisipasi secara serius. Ia meminta agar BPH Migas memastikan pengawasan distribusi BBM bersubsidi dilakukan lebih ketat dengan mempertimbangkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
“Karena kita tahu bahwa mengenai penyelundupan BBM itu masih sangat sering terjadi. Jadi kami juga menaruh atensi bagaimana tahun 2026 ini penyelewengan BBM bersubsidi ini memang harus bisa diantisipasi dari pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi sebelumnya,” tegas Dewi.
Selain pengawasan BBM, Legislator Fraksi Partai Golkar itu juga menekankan pentingnya penanganan praktik tambang ilegal. Menurutnya, penguatan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) di Kementerian ESDM menjadi salah satu langkah yang perlu diperkuat untuk menjawab persoalan di lapangan.
“Masih banyak sekali Pak penambangan liar itu. Jadi, saya berharap dengan adanya Gakkum ini memang pencegahan penambahan liar itu bisa berjalan efektif. Jadi nanti Bapak juga mungkin bisa sedikit memaparkan strateginya nanti untuk di 2026 dengan anggaran yang sudah disampaikan kira-kira rencana kerjanya seperti apa Pak dengan dinamika yang sudah terjadi sejauh ini di lapangan,” ujarnya. {}
