Berita Golkar – Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Harum) sangat marah saat melintasi jalur Sangatta-Bengalon, Sabtu (6/9). Itu merupakan hari kedua kunjungan Gubernur Harum ke wilayah utara.
Sabtu pagi, Gubernur Harum dan rombongan kunjungan kerja meninjau sejumlah lokasi di Sangatta dan void PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Setelah itu, Harum yang mengemudikan sendiri kendaraan KT 1 melanjutkan perjalanan menuju Bengalon, Wahau di Kutai Timur dan Tanjung Redeb di Berau. Sekitar 30 menit, saat berada di Crossing 4 Sangatta-Bengalon, Harum menghentikan laju kendaraannya.
“Bapak tahu dampak sosialnya kalau sampai jalan ini putus?” kesal Gubernur kepada manajemen PT KPC yang masih mendampingi, dikutip dari KaltimPost.
Gubernur mengeluhkan beberapa titik pada jalur Sangatta-Bengalon yang sudah hampir putus. Kondisi itu tentu sangat berbahaya dan akan sangat merugikan masyarakat jika tidak segera dilakukan perbaikan dan pengalihan jalan baru.
“Saya lihat bukan rawan lagi, tapi sudah putus sepotong. Tinggal sepotong saja lagi jalannya,” kritik Gubernur lagi.
Jika jalur yang hanya tinggal sepotong itu juga putus, kata dia, maka semua akses Sangatta-Bengalon akan putus. Bukan hanya masyarakat yang akan merugi karena logistik tak bisa dikirim, para pekerja juga tidak bisa melintas. Akan banyak kerugian yang akan ditimbulkan dan sudah tentu memberi dampak sosial yang sangat merugikan.
Gubernur yakin jalan putus itu hanya tinggal menunggu waktu. Pasalnya, saat mereka berhenti di jalur itu saja, beberapa kendaraan pengangkut alat berat melintas. Tonase besar yang banyak melintas akan mempercepat kerusakan jalan.
“Coba bapak lihat yang lewat ini. Eksavatornya saja sudah 21 ton, belum yang mengangkut. Jalan yang dilewati hanya sepotong. Apa tidak cepat putus Pak?,” tanya Gubernur.
Karena itu, dia mengingatkan agar PT KPC melakukan koordinasi yang lebih serius lagi dengan jajaran Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk segera memperbaiki. Pasalnya jalur itu merupakan jalan nasional (APBN) dan rusak karena aktivitas KPC.
“Kalau dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjutnya, maka kami minta kegiatan tambang PT KPC kita hentikan. Sampai jalannya dibenahi,” tegas Gubernur.
Harum meminta anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan Berau, Kutai Timur, dan Bontang agar terus menyuarakan soal jalan ini di DPRD Kaltim.
Laporan yang diterima Gubernur, proses tukar guling antara KPC dan BBPJN belum selesai. Sehingga belum ada pekerjaan jalan yang dilaksanakan.
“Memang ada ruas jalan yang masih perlu kami koordinasikan dengan BBPJN. Perbaikan sebelumnya sudah kami lakukan di beberapa titik,” kata Wawan Setiawan.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda pun langsung menelepon kepala BBPJN Kaltim mendengar langsung keluhan Gubernur Harum.
“Saya setuju pengalihan jalan ini, tapi itu butuh waktu lama. Yang ada sekarang perlu segera diperbaiki,” tegasnya. “Segera selesaikan. Ambil langkah preventif. Jangan lama-lama,” tutup Gubernur.
Kunjungan itu diikuti anggota DPR Sarifah Suraidah Harum, anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan Berau, Kutai Timur dan Bontang, Sekprov Kaltim Sri Wahyuni, Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, dan pimpinan OPD di Pemprov Kaltim. {}