Gubernur NTT, Melki Laka Lena Dorong Produk Lokal Naik Kelas Lewat Pelatihan OVOP 2025

Berita Golkar – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena menegaskan bahwa kekayaan lokal NTT seperti tenun ikat, kopi Flores, se’i, hingga madu Amfoang harus mampu diolah menjadi kekuatan ekonomi yang berdaya saing nasional maupun global.

Hal itu disampaikan Gubernur saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Lembaga Ekonomi dan Kelompok Usaha di Desa dan Kelurahan Lokasi Program One Village One Product (OVOP) Tahun Anggaran 2025 di Aula Hotel Sasando, Kupang, Senin (8/9/2025).

“Masih banyak potensi yang belum dikelola maksimal, baik dari pengolahan produk, pengemasan, pemasaran digital, hingga perlindungan hak cipta. Jika kita mau, maka kita bisa, dan semua ini hanya bisa dijawab dengan kolaborasi, penguatan SDM, serta UMKM yang solid,” tegas Melki, dikutip dari KupangNews.

Ia menilai, pelatihan ini bukan sekadar fokus pada pemasaran, tetapi juga menyentuh aspek legalitas, termasuk izin edar BPOM, agar produk desa benar-benar siap bersaing. Pemerintah Provinsi NTT sendiri telah memetakan potensi dari 3.137 desa, dengan 44 desa terpilih sebagai peserta tahap awal pelatihan.

Sebagai langkah nyata pemasaran, Pemprov NTT menghadirkan NTT Mart dan Dapur Flobamorata yang kini menampung ribuan produk UMKM. Ke depan, NTT Mart akan dikembangkan menjadi marketplace digital untuk memperluas akses pasar.

“Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan produk desa naik kelas, berkualitas, dan mampu menembus pasar nasional maupun global,” ujarnya.

Kepala Dinas PMD Provinsi NTT, Viktor Manek menambahkan, program OVOP ini membuktikan bahwa produk dari desa dan kelurahan dapat benar-benar naik kelas melalui pengolahan, pengemasan, dan pemasaran yang terukur. “Dari desa dan kelurahan, kita membangun ekonomi NTT,” tegas Viktor.

Acara ini turut dihadiri jajaran pejabat Pemprov NTT, akademisi, praktisi, kepala desa, pelatih, hingga perwakilan BPOM.

Kegiatan pelatihan berlangsung serentak di enam klaster: Kota Kupang, Manggarai, Ende, Flores Timur, Sumba Timur, dan Alor, mulai 8–12 September 2025. Narasumber berasal dari Dinas PMD NTT, Balai Besar POM Kupang, BPVP Kupang, STIKOM Uyelindo, serta praktisi bisnis. {}