Berita Golkar – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan kembali jati diri Partai Golkar sebagai kekuatan politik yang lahir dari semangat kebangsaan dan cita-cita luhur pendiri bangsa. Hal ini disampaikan Bahlil saat memberikan pengarahan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Pullman, Jakarta.
Mengusung tema “Peningkatan Profesionalitas Anggota Fraksi Partai Golkar dalam Menjalankan Peran, Tugas dan Fungsinya Sebagai Wakil Rakyat”, acara ini dihadiri lebih dari 1.400 peserta gelombang pertama, serta sejumlah tokoh senior dan pimpinan Partai Golkar dari tingkat pusat maupun daerah.
Dalam sambutannya, Bahlil Lahadalia mengajak seluruh peserta untuk kembali memahami akar sejarah dan semangat awal pembentukan Partai Golkar. Ia menjelaskan, Golkar lahir bukan sebagai partai yang muncul begitu saja, melainkan sebagai jawaban atas kebutuhan bangsa untuk memiliki satu kekuatan politik yang mampu mengakomodasi berbagai golongan.
“Golkar ini bukan sekadar partai. Ia adalah hasil pergumulan sejarah dan semangat persatuan. Dari berbagai organisasi, elemen masyarakat, dan empat matra angkatan, Golkar dibentuk untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia,” ujar Bahlil.
Lebih lanjut, Menteri ESDM ini menguraikan bagaimana sejak masa awal kemerdekaan, para pendiri bangsa sempat menggagas sistem politik satu partai. Namun dinamika politik akhirnya mengarah pada sistem multi partai. Di tengah konteks itu, Golkar muncul sebagai instrumen politik yang merangkul semua golongan, dari buruh hingga sarjana, dari pemuda hingga aparat keamanan.
“Kita perlu tahu akar sejarah ini agar kita tidak kehilangan arah. Golkar bukan partai sektoral, Golkar adalah rumah besar rakyat Indonesia. Maka tidak salah jika hari ini kita menyuarakan: Suara Rakyat, Suara Golkar,” tegasnya.
Bahlil juga menekankan pentingnya meningkatkan profesionalitas anggota fraksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat. Menurutnya, tantangan politik ke depan membutuhkan kader yang bukan hanya loyal, tetapi juga kompeten dan komunikatif.
“Bimtek ini bukan seremonial. Ini ruang penguatan kapasitas, agar para anggota Fraksi Golkar di seluruh Indonesia mampu hadir sebagai solusi di tengah masyarakat,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji, Bendahara Umum Sari Yuliati, serta sejumlah tokoh senior senior seperti Agung Laksono, Bomer Pasaribu, Thomas Suyatno, Oetojo Oesman, dan Roem Kono. Hadir pula jajaran menteri dari Partai Golkar, antara lain Menkomdigi Meutya Hafid, Mendukbangga Wihaji, Menteri P2MI Mukhtarudin, dan Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
Ketua Panitia Penyelenggara Kahar Muzakir melaporkan bahwa jumlah peserta Bimtek gelombang pertama mencapai 1.420 orang, yang disebar di delapan hotel di sekitar lokasi kegiatan. Ia juga menyampaikan gelombang kedua akan menghadirkan jumlah peserta yang lebih besar.
Dengan semangat pembaruan dan penguatan internal, Bimtek ini diharapkan menjadi pijakan penting bagi Fraksi Partai Golkar untuk terus mengakar di tengah rakyat dan menjawab tantangan zaman dengan soliditas dan kerja nyata.