Berita Golkar – Politisi Partai Golkar, Tantowi Yahya, angkat bicara terkait maraknya kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @tantowiyahyaofficial, ia menilai program ini secara konsep sangat baik, namun bermasalah dalam eksekusi dan pengawasan.
“Program MBG, kebanggaan Presiden Prabowo, sejatinya adalah program yang bagus. Negara maju isinya rakyat yang pintar dan sehat, dan itu dimulai dari anak-anak sebagai generasi penerus. Sayangnya pelaksanaannya kurang baik dan pengawasannya lemah,” tulis Tantowi.
Menurutnya, sejumlah persoalan yang muncul belakangan ini justru menjadi paradoks dalam implementasi program tersebut. Ia menyoroti rendahnya serapan anggaran, kualitas makanan yang tidak memenuhi standar gizi, hingga munculnya kasus keracunan di berbagai daerah. Tantowi juga menyinggung fenomena adanya laporan ribuan dapur fiktif yang membuat pelaksanaan program ini semakin dilematis.
“Rendahnya kualitas, kuantitas, dan gizi makanan dihadapkan dengan rendahnya serapan anggaran adalah sebuah paradoks. Ditambah lagi munculnya dapur fiktif yang merusak kredibilitas program ini,” ungkap eks Dubes RI untuk Selandia Baru ini.
Lebih lanjut, Tantowi mempertanyakan mengapa pemerintah tidak memilih skema pemberdayaan kantin sekolah sebagai penyedia makanan bergizi. Menurutnya, hal tersebut akan lebih efisien, terkontrol, sekaligus memberi dampak ekonomi lokal.
“Rakyat dan pengamat banyak yang tidak habis pikir mengapa pemerintah tidak memberdayakan kantin sekolah sebagai penyedia makanan dan kepala sekolah sebagai pengawasnya. Rasanya ini akan lebih baik daripada yang berlangsung saat ini. Jika ini yang dipilih, kantin sekolah akan hidup, makanan lebih terjamin, ekonomi di sekitarnya pun menggeliat. Anak-anak sehat, ekonomi bergerak, dan Presiden pun akan bahagia,” tegas Tantowi.
Pernyataan Tantowi Yahya ini menambah deretan suara kritis yang mendorong pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis. Evaluasi dinilai penting agar tujuan mulia program, yakni mencetak generasi sehat dan cerdas, benar-benar dapat tercapai tanpa dibayangi kasus keracunan maupun penyimpangan.