Berita Golkar – Penggunaan teknologi digital Artificial Intelligence (AI) menjadi andalan dalam menghadapi dunia yang makin maju. Tak terkecuali teknologi yang serba canggih itu juga harus diterapkan oleh para guru dalam sistem belajar mengajar.
Untuk mensosialisasikan penerapan ilmu dari AI tersebut, ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kota Solo mengikuti pelatihan pemanfaatan AI dalam dunia pembelajaran di Novotel Hotel, Jumat (19/9).
Acara yang digelar oleh Komisi X DPR RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Komisi IV DPRD Solo, dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo ini bertujuan untuk memberi bekal kepada guru-guru dalam memanfaatkan teknologi akal imitasi dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik.
Tak hanya kemampuan menggunakan teknologi semata yang menjadi topik, lebih dari itu penguatan karakter dalam berteknologi juga menjadi sorotan penting dalam moment tersebut.
Usai acara, Ketua Komisi X DPR RI, Dr Ir Hetifah Sjaifudin MPP mengemukakan, kegiatan ini menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia dan karena itu pula ke depannya, dia sebagai ketua komisi yang membidangi pendidikan akan mendorong kegiatan yang sama digelar di berbagai tempat di Indonesia.
“Kita tahu bahwa saat ini, penggunaan teknologi termasuk AI sudah tidak bisa kita hindari lagi. Termasuk dalam pembelajaran. Namun, yang menjadi perhatian kita adalah dalam pembelajaran AI tidak dimaksudkan untuk menggantikan guru, akan tetapi guru yang menggunakan AI ini pasti akan lebih maju dan disukai anak-anaknya,” terangnya, dikutip dari SuaraMerdeka.
Hetifah berharap di Kota Solo terus muncul inovasi yang mampu membawa perbaikan bagi pembelajaran yang ada. “Sehingga ke depannya nanti, baik itu provinsi, kabupaten, dan kota lainnya bisa meniru inovasi yang ada di Solo ini,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPRD Solo, Sekar Tandjung, menjelaskan kegiatan penguatan kemampuan guru semacam ini bisa digelar karena adanya sinergi dari berbagai pihak, khususnya yang membidangi dunia pendidikan, pengajaran serta teknologi.
“Ini langkah awal yang kami laksanakan di Kota Solo dan rupanya diterima secara baik oleh para guru yang mengikuti pelatihan dan pembelajaran bersama,” paparnya. {}