Berita Golkar – Penasehat Ahli Balitbang DPP Partai Golkar, Prof. Henry Indraguna, menyatakan dukungannya atas pandangan Ketua Balitbang Golkar, Prof. Yuddy Chrisnandi, yang menekankan pentingnya peran Balitbang sebagai motor penggerak gagasan partai. Menurut Henry, Balitbang tidak boleh berhenti hanya menjadi lembaga kajian internal, tetapi harus berkembang menjadi pusat inovasi politik dan kebijakan.
“Pernyataan Ketua Balitbang Prof. Yuddy sangat tepat. Balitbang harus melahirkan riset yang mampu menjawab isu-isu kontemporer, mulai dari transformasi digital, ekonomi hijau, ketahanan pangan berkelanjutan, hingga tata kelola politik berbasis teknologi. Inilah cara Golkar tetap relevan di tengah perubahan zaman,” ujar Prof. Henry Indraguna dalam keterangan tertulisnya.
Henry menilai, generasi muda saat ini tidak lagi sekadar berbicara soal ideologi, melainkan tentang masa depan kerja, iklim, teknologi, serta kualitas hidup yang layak. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Balitbang harus hadir dengan riset yang visioner, bukan sekadar laporan teknis.
“Kalau Golkar ingin menjadi partai pilihan generasi Z dan milenial, maka Balitbang harus berani memadukan nilai sejarah dengan gagasan modern. Politik hari ini menuntut narasi berbasis data, riset, dan inovasi,” tegas Henry.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya memanfaatkan bonus demografi dengan menyiapkan peta jalan politik yang sesuai dengan aspirasi generasi digital. Menurutnya, jika Balitbang mampu melahirkan strategi yang tepat, maka Golkar akan mampu memimpin perubahan politik nasional.
Tak hanya itu, Henry juga mendorong agar Balitbang memperkuat perannya sebagai jembatan komunikasi antara partai dengan masyarakat. Baginya, riset yang dilakukan Balitbang harus mampu diterjemahkan menjadi kebijakan yang nyata, sekaligus narasi politik yang bisa dipahami publik secara luas. Dengan begitu, Partai Golkar bukan hanya hadir di ruang kekuasaan, tetapi juga di ruang kesadaran masyarakat sehari-hari.
“Balitbang tidak boleh bekerja di menara gading. Hasil kajian harus membumi, menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus memperkuat citra Golkar sebagai partai yang peka dan adaptif. Jika ini dijalankan konsisten, saya optimis Golkar bisa menjaga eksistensinya sebagai partai besar sekaligus memimpin arah perubahan bangsa,” pungkas Henry.
Sebelumnya dalam Rapat Kerja II Balitbang DPP Partai Golkar yang digelar di Kota Cirebon pada 20-21 September 2025 lalu, Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Prof. Yuddy Chrisnandi menyoroti pergeseran karakter pemilih yang didominasi oleh generasi milenial dan Gen Z. Hal ini menjadi keniscayaan, merunut pada cara Partai Golkar beradaptasi terhadap pemilih di Pemilu 2029 nanti.
“Perlu disadari, pada Pemilu 2029 mayoritas pemilih adalah generasi milenial akhir dan generasi Z. Cara pandang mereka terhadap politik, aspirasi, dan masa depan tentu berbeda dengan generasi yang saat ini memimpin Partai Golkar. Karena itu, rapat kerja ini tidak hanya memberikan rekomendasi praktis, tapi juga menyusun pemikiran strategis agar Partai Golkar bisa tetap relevan, bertahan, dan menang,” tutur Prof. Yuddy Chrisnandi.