Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto percaya krisis pangan tidak akan parah mendera kawasan ASEAN. Dia menilai kawasan ASEAN memiliki resiliensi tinggi, sebab ada dua negara ASEAN yang menjadi andalan lumbung pangan, yakni Thailand dan Vietnam.
“Karena lumbung pangan berikutnya ada di ASEAN, Thailand dan Vietnam mengekspor 7 juta (ton beras),” kata dia seusai menghadiri acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023, ASEAN Forging Ahead di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu, (11/10/2023).
Saat ini, dunia tengah menghadapi kelangkaan pangan, yakni beras karena dampak perubahan iklim. Musim kering panjang akibat dampak El Nino telah menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah dunia yang menyebabkan tanaman padi kekeringan.
Fenomena cuaca ini telah membuat negara penghasil beras seperti India menyetop ekspornya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Di Indonesia, dampak kebijakan tersebut telah terasa dengan kenaikan harga beras yang cukup signifikan belakangan ini.
Airlangga memprediksi kebijakan ekspor India tersebut akan berdampak pada negara-negara yang biasa mengimpor beras dari India. Dia menilai negara di benua Afrika akan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak hal tersebut.
Dia mengatakan angka ekspor beras India secara tahunan mencapai 20 juta ton. Mayoritas beras Afrika, kata dia, dipasok oleh produksi dari India. “Kita harus melihat ke Afrika yang biasanya mereka butuh 17 juta ton beras yang biasanya dari India,” kata dia.
Menurut Airlangga, kebijakan India menyetop keran ekspor ini akan berdampak besar pada Afrika. Sementara untuk ASEAN sendiri, dirinya meyakini dampak tersebut tidak akan terlalu terasa. “Nah itu akan menjadi krisis sendiri, tapi ASEAN relatif resilien,” kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar itu berkata ASEAN juga terus mengantisipasi terjadi kelangkaan pangan di wilayah ini. Dalam KTT ASEAN, kata dia, negara-negara anggota telah menandatangani mekanisme kerja sama untuk memastikan stok pangan tetap tercukupi. “Dalam kesempatan pada ASEAN meeting kemarin, kami ada mekanisme kerja sama di ASEAN,” ujarnya. {sumber}