DPD II  

Suigsan Terpilih Lagi Secara Aklamasi Jadi Ketua DPD II Partai Golkar Lumajang

Berita Golkar – Terpilihnya H. Suigsan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Lumajang sudah ketebak. Kali ini petahana itu kembali memimpin partai berlogo pohon beringin dengan cara aklamasi. Sebab, salah satu calon lain yang melakukan pendaftaran bakal calon ketua telah gagal dalam urusan administrasi.

Sebelumnya, pendaftaran bakal calon dibuka hanya dua jam pada hari Sabtu (20/9) 2025. Tepatnya pukul 09.00 hingga pukul 11.00. Mulanya, H. Suigsan melakukan pendaftaran lebih dulu, disusul beberapa menit mendekati batas penutupan Fudoli Sandra ikut mendaftar dengan didampingi sejumlah pendukungnya.

Ketua SC Musda XI DPD Partai Golkar Lumajang Reza Hadi Kurniawan mengatakan, setelah berkas pendaftaran masuk bakal dilakukan verifikasi berkas bakal calon ketua.

Dalam proses itu, ada salah satu kandidat yang tidak memenuhi sejumlah persyaratan yang ditentukan, sehingga keberadaanya gugur dalam urusan administrasi.

“Regulasi memberikan kewenangan kepada panitia untuk menetapkan bakal calon. Selanjutnya, penetapan itu akan diproses dalam forum Musda dengan pimpinan sidang yang berwenang,” katanya, dikutip dari RadarJember.

Praktis, Musda XI yang digelar di kantor DPD Golkar Lumajang kemarin berlangsung cukup singkat. Sebab, H. Suigsan melenggang secara aklamasi.

Kali ini, mantan anggota DPRD Lumajang tiga periode itu bakal kembali menjadi pucuk pimpinan partai berlogo beringin itu untuk lima tahun yang akan datang.

Pada periode pertama kepemimpinan di DPD Golkar Lumajang, dia berhasil menambah jumlah perolehan kursi empuk di DPRD Lumajang. Semua tiga kursi di periode 2019-2024, bertambah menjadi empat kursi di periode 2024-2029. Kali ini di masa kepemimpinan kedua, setiap dapil ditarget masing-masing 1 kursi.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jatim mengatakan, ke depan keberadaan partai harus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Melalui kegiatan Musda ke XI ini, harapannya DPD Golkar perlu dirumuskan berbagai kegiatan yang positif untuk masyarakat.

“Hari ini kita harus bisa merasakan. Menang dan kalah tu tidak penting, tapi bagaimana kita sebagai partai politik, jati diri kita, eksistensi partai kita bisa dipahami oleh rakyat. itu yang lebih penting,” pungkasnya. {}