Berita Golkar – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi, sekaligus meneguhkan komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Hari Kesaktian Pancasila juga menjadi momen refleksi untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi sekaligus memperkuat tekad bersama seluruh masyarakat Kaltim dalam menjaga persatuan, kerukunan dan keutuhan NKRI demi masa depan bangsa yang lebih baik” kata Rudy Mas’ud pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (1/10/2025), dikutip dari Antaranews.
Pelaksanaan upacara berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat OPD, TNI/Polri, ASN, pelajar, serta organisasi masyarakat.
Peringatan Itu, lanjut Rudy, menjadi momentum meneguhkan kembali komitmen kebangsaan dan persatuan seluruh elemen masyarakat di Bumi Etam.
Gubernur Rudy Mas’ud bertindak sebagai inspektur upacara. Rangkaian dimulai dengan mengheningkan cipta, dilanjutkan pembacaan teks Pancasila oleh inspektur upacara, pembacaan UUD 1945, serta ikrar Kesaktian Pancasila. Seluruh prosesi berjalan lancar, tertib, dan penuh rasa nasionalisme.
Rudy menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kesaktian Pancasila tidak terlepas dari sejarah kelam pemberontakan G30S/PKI. Dari situlah kita belajar bahwa negeri ini satu-satunya di dunia yang memiliki pandangan hidup bersama yang disebut Pancasila. Walaupun kita berbeda suku, agama dan etnis, kita bisa hidup berdampingan dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Ia juga mencontohkan kondisi di beberapa negara lain yang meski memiliki kesamaan suku dan agama, namun tetap terpecah belah. Sementara Indonesia, dengan segala keragaman, mampu bersatu karena Pancasila menjadi perekatnya.
“Nilai-nilai Pancasila sudah mencerminkan kebersamaan, gotong royong, dan hidup berdampingan. Prinsip inilah yang terus kita terapkan dalam program-program pemerintah, termasuk yang pro masyarakat,” kata Rudy. {}