Berita Golkar – Dalam kunjungan kerja reses di Provinsi Jawa Timur, Anggota Komisi VI DPR RI, Fraksi Golkar, M. Sarmuji, menegaskan adanya permasalahan serius terkait penyerapan gula petani di pasar. Ia menyoroti peredaran gula rafinasi yang seharusnya diperuntukkan bagi kebutuhan industri, namun merembes ke pasar konsumsi.
“Sekarang ada problem yang serius yaitu gula dari petani tidak terserap di pasar, karena ada gula rafinasi yang seharusnya diperuntukkan industri, malah merembes ke konsumen. Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengendalikan kuota impor gula rafinasi,” kata Sarmuji dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025), dikutip dari KedaiPena.
Ia menyatakan, jika kuota impor melebihi kebutuhan industri, maka dapat dipastikan akan terjadi kebocoran ke pasar konsumsi.
“Pengendaliannya memang sulit, karena itu harus dihitung dengan benar berapa kebutuhan gula rafinasi untuk industri, dan perhitungannya harus transparan. Jika berlebihan, pasti akan menimbulkan masalah,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, lanjutnya, Komisi VI DPR RI berharap dapat merumuskan rekomendasi konkret guna mendukung kebijakan nasional di sektor pangan, khususnya industri gula yang merupakan komoditas vital bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Komisi VI DPR RI berkomitmen memperjuangkan kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus melindungi keberlangsungan industri gula rakyat,” pungkas Sarmuji.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, turut menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam memperkuat ekosistem industri gula.
“Dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah tentunya yang pertama adalah pengendalian rembesan rafinasi. Kemudian offtake gula petani melalui CPP Gula untuk memastikan penyerapan gula petani sebelum musim giling sehingga stok tidak menumpuk. Selanjutnya adalah tata niaga gula dengan menetapkan harga acuan musiman tetes untuk menjaga harga, serta pembebasan pajak PPh 22 atas pembelian gula petani oleh Danatara, ID Food, dan PTPN sebagai pelaksana buffer serapan gula,” ujar Mahmudi. {}