Abdul Rahman Farisi Apresiasi Kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Transformasi Sektor Energi Nasional

Berita GolkarSekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi menyampaikan bahwa banyak pihak mengapresiasi kinerja Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dinilai konsisten dan progresif dalam mendorong transformasi sektor energi nasional.

Menurutnya, dalam tempo satu tahun, kebijakan energi yang dijalankan Menteri Bahlil mampu menterjemahkan perintah Presiden Prabowo dan menunjukkan arah yang jelas dan kecepatan di atas rata-rata.

“Ini bukan sekadar pencapaian teknis, tapi juga keberanian politik Menteri Bahlil untuk mewujudkan kedaulatan energi,” ungkap Abdul Rahman dalam keterangan resmi, Senin (13/10/2025), dikutip dari JPNN.

Mantan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin itu menjelaskan bahwa lifting minyak Indonesia tahun 2025 berhasil mencapai 605.000 barel per hari, pencapaian pertama sejak 2008 dan sesuai target APBN. “Hal ini mencerminkan peningkatan efisiensi dan kepercayaan investor terhadap sektor hulu migas,” ujarnya.

Menurutnya, di sektor minerba juga terjadi peningkatan. Dia menjelaskan investasi mencapai Rp50,38 triliun pada semester I 2025, berkontribusi besar terhadap total investasi ESDM.

“Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi mineral sebagai strategi memperkuat nilai tambah dalam negeri, sejalan dengan semangat PP Nomor 39 Tahun 2025,” beber Abdul Rahman.

PP tersebut menurutnya membawa sejumlah terobosan seperti prioritas pasokan dalam negeri untuk sektor strategis seperti listrik, pupuk, dan industri nasional. Tidak hanya itu, pemberian IUP kepada UMKM dan ormas keagamaan, memperluas partisipasi ekonomi rakyat.

Dorongan hilirisasi sehingga meski mendapat tekanan dari negara maju, menunjukkan keberanian politik dan komitmen terhadap kedaulatan sumber daya.

“Selain itu pemerataan akses listrik antara wilayah barat dan timur Indonesia juga terus berjalan sebagai bentuk keadilan energi,” ucapnya.

Sementara kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional meningkat 4,4 GW dalam semester I 2025, sehingga total kapasitas mencapai 105 GW.

Di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT), pertumbuhan mencapai 876,5 MW, naik 24,1% dari tahun sebelumnya tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Pertamina NRE juga mencatat peningkatan kapasitas sebesar 14%,” lanjutnya.

Abdul Rahman menegaskan bahwa kebijakan Menteri Bahlil tidak hanya teknokratis, tetapi juga menyentuh dimensi keberpihakan dan keberanian politik.

Sehingga setiap kebijakan sektor energi mengarah pada penciptaan nilai tambah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memperluas pemerataan pusat pertumbuhan di seluruh Indonesia.

“Menteri ESDM tidak sedang bermain aman, melainkan memperjuangkan masa depan energi Indonesia. Partai Golkar mendukung penuh langkah ini dan siap mengawal,” tutupnya. {}

Leave a Reply