DPP  

Agun Gunandjar Nilai Buku Marlinda Irwanti Bisa Lahirkan Gerakan Nasional Pemilih Cerdas

Berita GolkarAnggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran buku terbaru karya Ketua Umum Korps Perempuan MDI, Dr. Marlinda Irwanti Poernomo, berjudul “Mengupas Strategi Komunikasi Politik di Era Digital”. Acara peluncuran berlangsung pada Kamis (16/10), pukul 11.00–13.00 WIB, di Aula Partai Golkar lantai 2, Jakarta, dan dihadiri sejumlah tokoh politik, akademisi, serta pegiat komunikasi dan media.

Dalam sambutannya, Agun menilai buku yang disusun Marlinda ini memiliki korelasi erat dengan tiga karya tulisnya terdahulu, yaitu “Tata Kelola Partai yang Amanah”, “Rumah Aspirasi Wakil Rakyat”, dan “Strategi Kelembagaan Kaderisasi dan Rekrutmen Partai Politik”.

“Saya apresiasi dengan buku ini karena ada korelasi dengan tiga buku terakhir yang saya terbitkan. Buku yang disusun Marlinda Irwanti ini, setelah saya baca sebanyak 20 bab mulai dari kajian teoritis, strategi, sampai masuk ke etika politiknya. Menurut hemat saya akan lebih membumi dalam konteks perjalanan demokrasi Indonesia ke depan yang lebih baik,” ujar Agun.

Menurutnya, keunggulan buku ini tidak hanya terletak pada kerangka teoritis yang kuat, tetapi juga pada kedalaman pembahasan terkait strategi dan etika komunikasi politik. Ia menilai, buku ini mampu memberikan panduan praktis bagi partai politik dan para wakil rakyat dalam membangun komunikasi yang produktif, beretika, dan berorientasi pada kepentingan publik.

“Ketika masuk ke strategi, ketika masuk ke etika, ini yang membedakan dari buku komunikasi politik lainnya. Ada pesan moral bahwa komunikasi politik adalah kata kunci untuk melahirkan sesuatu yang terbaik. Karena tanpa komunikasi, semuanya akan macet,” tegasnya.

Agun menambahkan, komunikasi politik yang efektif tidak hanya sekadar soal bagaimana pesan disampaikan, melainkan apa yang dikomunikasikan dan untuk tujuan apa. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa pesan politik selalu diarahkan untuk menghasilkan kebijakan publik yang pro-rakyat, anti korupsi, dan berakar pada semangat Pasal 33 UUD 1945, yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama penyelenggaraan negara.

“Substansinya yang harus dihantarkan adalah pesan inti bahwa outcome-nya harus berupa kebijakan politik yang pro rakyat, tidak korup, dan berpijak pada Pasal 33. Kita ingin lahir para pejabat publik yang benar-benar membuahkan kebijakan publik untuk rakyat,” ujar Agun.

Lebih jauh, Agun menilai buku Marlinda dapat menjadi pemantik lahirnya gerakan nasional pemilih cerdas. Ia menegaskan bahwa demokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh jika rakyat memiliki kesadaran politik yang tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh praktik politik uang.

“Ini hanya akan mungkin dicapai kalau ada pemilih-pemilih yang cerdas. Untuk itu, perlu gerakan nasional tentang bagaimana menjadikan pemilih yang rentan terhadap money politic bisa dikikis. Saya menyambut baik gagasan pemikiran ini, akan ada gerakan nasional pemilih cerdas, no money politic!” tegasnya penuh semangat.

Agun pun menutup pernyataannya dengan ucapan selamat kepada Marlinda Irwanti Poernomo atas lahirnya karya tersebut, yang menurutnya merupakan kontribusi penting bagi peningkatan kualitas demokrasi dan kehidupan politik di Indonesia.

“Selamat atas bukunya, Dr. Marlinda. Buku ini bukan hanya bacaan akademis, tapi juga inspirasi moral dan strategi praktis bagi siapa pun yang ingin menjadikan politik sebagai jalan pengabdian untuk rakyat,” pungkas Agun.

Peluncuran buku “Mengupas Strategi Komunikasi Politik di Era Digital” ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali peran komunikasi dalam membangun demokrasi yang sehat, beretika, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.

Leave a Reply