Gubernur Kepri Ansar Ahmad Wanti-Wanti Urbanisasi Batam: Pertumbuhan Harus Diimbangi Pengendalian Penduduk

Berita Golkar – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi sekaligus peringatan keras terkait kondisi ketenagakerjaan di Kepri. Meskipun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi tersebut telah menunjukkan tren penurunan yang positif, dari 7,61 persen menjadi 6,89 persen dalam dua tahun terakhir, Ansar menegaskan ancaman urbanisasi tak terkendali di Batam harus segera diatasi.

Dalam Rapat Koordinasi di Dompak, Selasa (14/10/2025), Ansar memuji inisiatif Wali Kota Batam Amsakar Achmad yang sedang menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pengendalian Kependudukan dan Mobilitas Penduduk.

“Kita patut berbangga, TPT kita menurun, namun kita masih di posisi kedua tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya adalah Batam, yang menjadi ‘gula’ bagi pencari kerja. Pertumbuhan penduduk di sana adalah yang tercepat,” ujar Ansar, dikutip dari MataKepri.

Ia menjelaskan, Batam yang dikenal sebagai magnet investasi (47triliun realisasi investasi 2024) juga menarik pendatang tanpa kompetensi yang memadai. Kelompok ini, alih-alih terserap pasar kerja, justru menambah deret angka pengangguran.

“Jika Batam tidak segera mengatur siapa yang datang melalui Perda ini, kita akan menghadapi peningkatan kerawanan sosial. Regulasi ini bukan membatasi, tapi menyeleksi agar yang datang benar-benar siap bekerja. Ini penting untuk menjaga stabilitas kita agar investor tidak lari ke Johor,” tegas Ansar.

Menurutnya, langkah Pemko Batam ini adalah kunci untuk menjaga agar capaian ekonomi tidak hanya tinggi, tetapi juga inklusif, serta mampu menekan kesenjangan pendapatan (Gini Ratio). Sinergi kota dan provinsi dinilai esensial dalam menghadapi tantangan yang muncul dari posisi Kepri sebagai gerbang investasi terdepan di Indonesia. {}