Berita Golkar – Wakil Ketua Dewan Pembina SOKSI, Robinson Napitupulu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dinilainya telah melupakan perjuangan keras kader dan simpatisan SOKSI dalam mengantarkannya menjadi Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014.
“Kami dulu mandi keringat dan mandi darah membela Jokowi agar beliau bisa menjadi Presiden di 2014. Tapi semua peranan kami beliau lupakan,” ujar Robinson dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (23/10).
Menurut Robinson, saat itu SOKSI bersama kadernya di seluruh Indonesia berjuang keras memperkenalkan sosok Joko Widodo kepada rakyat sebagai ‘Satrio Piningit’—pemimpin yang diharapkan mampu membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kami keliling Indonesia mengkampanyekan nama Jokowi sebagai Satrio Piningit yang akan memimpin negeri ini agar rakyat bisa hidup sejahtera. Tapi ternyata semua itu hanya buitsit, omong kosong di atas kertas. Faktanya rakyat tetap menderita, bahkan hidupnya semakin miskin,” tegasnya.
Robinson menilai, setelah satu dekade pemerintahan berjalan, hasil pembangunan dan kekayaan alam negeri ini hanya dinikmati oleh segelintir kelompok elit tertentu.
“Yang menikmati kue pembangunan dan kekayaan alam negeri ini hanyalah sekelompok elite masyarakat tertentu saja. Sementara rakyat kecil tetap berjuang keras untuk hidupnya,” pungkas Robinson dengan nada kecewa.
