Berita Golkar – Suasana Gedung Odah Etam pagi itu terasa istimewa. Senyum haru dan semangat baru menyelimuti ruangan ketika Hj. Sarifah Suraidah Harum secara resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Provinsi Kalimantan Timur oleh Gubernur Kaltim Dr. H. Rudy Mas’ud (Harum), Minggu (19/10/2025).
Pelantikan ini menjadi penanda babak baru gerakan literasi di Bumi Etam menuju masyarakat yang gemar membaca, berpikir kritis, dan melek digital.
Upacara pelantikan yang berlangsung khidmat itu dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat daerah, serta Bunda Literasi dari kabupaten/kota se-Kaltim. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari langkah strategis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltim untuk memperkuat peran figur publik dalam menumbuhkan semangat membaca di berbagai lapisan masyarakat.
Selain Sarifah Suraidah Harum, turut dikukuhkan pula delapan Bunda Literasi kabupaten/kota, yakni Hj. Nurlena (Balikpapan), Hj. Dewi Yuliana (Penajam Paser Utara), Sinta Rosma Yenti (Paser), dr. Hj. Neni Moerniaeni (Bontang), Hj. Sri Juniarsih Mas (Berau), Maria Christina Frederick Edwin (Kutai Barat), Ir. Hj. Sitti Robiah (Kutai Timur), dan Angela Idang Belawan (Mahakam Ulu).
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy Mas’ud menegaskan bahwa gelar “Bunda Literasi” bukanlah sekadar penghormatan seremonial, tetapi sebuah amanah besar untuk menanamkan kecintaan terhadap pengetahuan di tengah derasnya arus digitalisasi.
“Bunda Literasi bukan hanya mengajarkan membaca, tetapi menanamkan cara berpikir dan bertindak secara cerdas. Inilah bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujarnya, dikutip dari MediaKaltim.
Sementara itu, Bunda Literasi Kaltim Hj. Sarifah Suraidah Harum menegaskan komitmennya menjadikan literasi sebagai gerakan kolektif yang dimulai dari rumah.
“Literasi bukan sekadar membaca teks, tapi memahami makna kehidupan. Keluarga adalah pondasi utama membentuk generasi literat menuju Generasi Emas Kaltim 2045,” tuturnya penuh semangat.
Ia juga menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor pemerintah, sekolah, komunitas, hingga masyarakat umum agar gerakan literasi tak berhenti di acara formal, tetapi benar-benar hadir dalam keseharian warga. “Kita ingin literasi hidup di setiap rumah, dari desa hingga kota,” tambahnya.
Plt. Kepala DPK Kaltim Anita Natalia Krisnawati, S.STP, M.Si menilai pelantikan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam memperkuat budaya literasi.
“Kehadiran Bunda Literasi adalah jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan semangat membaca. Ini bukan tugas Dinas Perpustakaan saja, tapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Pelantikan Bunda Literasi juga dirangkaikan dengan pengukuhan Ketua TP PKK, TP Posyandu, dan Ketua Dekranasda Kabupaten Mahakam Ulu, memperkuat sinergi berbagai organisasi perempuan dalam pembangunan daerah. {}


							










