Sidak Pasar Gudang Tigaraksa, Wabup Tangerang Intan Nurul Hikmah Temukan Mi dan Tahu Berformalin

Berita Golkar – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (23/10/2025).

Tak sendiri, Intan juga ditemani tim gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Tangerang

Dalam inspeksi mendadak itu, Intan Nurul mengaku menemukan adanya beberapa bahan pangan seperti mi kuning, tahu putih besar, teri nasi serta kue sagon bakar yang mengandung formalin hingga pewarna tekstil.

“Tadi kami temukan beberapa produk yang mengandung zat berbahaya seperti formalin dan pewarna tekstil. Ini tentu tidak aman bagi masyarakat,” ucapnya saat diwawancarai di lokasi, dikutip dari Tribunnews.

Intan menjelaskan inspeksi mendadak ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap keamanan pangan.

“Kami ingin memastikan semua bahan makanan yang beredar di pasar aman dan sehat. Dinas Kesehatan akan melakukan pembinaan terhadap pedagang, sementara BPOM akan menelusuri asal produk yang mengandung bahan berbahaya,” paparnya.

Di samping itu Kepala BPOM Kabupaten Tangerang, M Sony Mughofir mengatakan dari 20 sampel makanan yang diuji, lima di antaranya mengandung bahan berbahaya. “Ada mi kuning, tahu putih, teri nasi, dan kue sagun bakar yang mengandung formalin maupun boraks,” ungkapnya.

Sony menyebut produk itu umumnya berasal dari industri rumah tangga yang dipasok ke pasar oleh distributor. Atas temuan ini, dia menegaskan pihaknya akan segera memeriksa pemasok.

“Nanti kami akan telusuri ke distributornya. Kami beri pembinaan agar produsen tidak lagi menggunakan bahan-bahan berbahaya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Sony meminta pedagang untuk menukar bahan pangan yang mengandung zat berbahaya tersebut sambil menunggu hasil tindak lanjut dari BPOM dan Pemkab Tangerang.

“Kami sudah bicara dengan pedagang, Kalau memang positif menggunakan bahan berbahaya, nanti ada tim kami follow up, untuk diturunkan, kalau bisa ditukar, diganti sama yang barang-barang lain,” ujarnya. {}