Berita Golkar – Indonesia dan Kerajaan Inggris memperkuat hubungan bilateral dengan membentuk Indonesia–UK Economic Growth Partnership (EGP). Melalui kerangka ini, kedua negara akan memperluas kerja sama ekonomi.
Kerangka kerja sama baru ini akan menjadi pilar utama dalam New Strategic Partnership Agreement antara kedua negara yang ditargetkan rampung pada akhir 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pembentukan EGP merupakan tindak lanjut konkret dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke London pada November 2024. Kesepakatan ini menegaskan arah kemitraan strategis menuju ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Komitmen tersebut disampaikan Airlangga dalam pertemuannya dengan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste Dominic Jermey di Jakarta, Kamis (23/10/2025), dikutip dari RakyatMerdeka.
“Pertemuan ini juga menjadi momentum memperdalam sinergi lintas sektor antara kedua negara. Termasuk energi bersih, pendidikan, teknologi, layanan keuangan, perdagangan, dan investasi,” kata Airlangga dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Airlangga menegaskan pentingnya pembentukan EGP sebagai instrumen baru untuk memperluas kolaborasi ekonomi Indonesia dan Inggris.
“Kedua negara perlu memformulasikan nilai strategis dari EGP, sehingga bisa semakin memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, baik melalui pendekatan Governmentto-Government maupun Business-to-Business,” ujarnya.
Ia menjelaskan, EGP akan memperkuat arsitektur kerja sama ekonomi yang adaptif terhadap dinamika global. Serta mendorong pertumbuhan berbasis inovasi dan transisi hijau.
Selain pembentukan EGP, kedua pihak membahas proses aksesi Indonesia ke Comprehensive and Progressive Agreement for TransPacific Partnership (CPTPP).
“Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Inggris terhadap langkah aksesi tersebut, sebagaimana ditegaskan dalam kunjungan Presiden Prabowo ke London tahun lalu,” ujar Airlangga.
Inggris, kata dia, telah menegaskan komitmennya untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam proses aksesi, sebagaimana tertuang dalam Joint Statement on a New Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the United Kingdom.
Pertemuan tersebut menandai penguatan kemitraan strategis Indonesia–Inggris yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi hijau, konektivitas antar usaha, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia guna mendukung transformasi ekonomi berkelanjutan di kedua negara. {}













