Menteri UMKM Maman Abdurrahman Sebut KUR Serap 11 Juta Tenaga Kerja: Bukti Nyata Kekuatan Ekonomi Rakyat

Berita Golkar – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali menunjukkan dampak positifnya terhadap perekonomian nasional.

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengungkapkan bahwa penyaluran KUR telah menyerap jutaan tenaga kerja. Data ini menegaskan peran penting KUR dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Hingga 23 Oktober tahun ini, total penyaluran KUR telah mencapai angka Rp220 triliun. Jumlah ini merupakan bagian dari plafon anggaran sebesar Rp300 triliun yang telah dialokasikan pemerintah. Penyaluran dana tersebut berhasil menjangkau lebih dari 3,75 juta debitur di seluruh Indonesia, dikutip dari Merdeka.

Dalam sebuah acara di Jakarta, Maman Abdurrahman menyatakan bahwa penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 11 juta orang. Angka fantastis ini berasal dari penyaluran KUR yang dilakukan sejak Januari hingga Oktober tahun ini. Hal ini membuktikan bahwa KUR bukan hanya sekadar bantuan modal, tetapi juga motor penggerak penciptaan lapangan kerja.

Dampak Signifikan KUR terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan 11 juta tenaga kerja ini didasarkan pada hasil riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Studi BRIN menunjukkan bahwa setiap penerima KUR rata-rata mampu mempekerjakan antara dua hingga tiga orang. Data ini memperkuat argumen bahwa program KUR memiliki efek pengganda yang besar dalam menciptakan kesempatan kerja.

Kontribusi program KUR terhadap penciptaan lapangan kerja nasional sangat signifikan. Program ini tidak hanya membantu pelaku UMKM mengembangkan usahanya, tetapi juga secara langsung mengurangi angka pengangguran. Keberhasilan KUR Serap Tenaga Kerja menjadi bukti nyata efektivitas kebijakan ekonomi pemerintah.

Selain penyerapan tenaga kerja, realisasi KUR ke sektor produksi juga mencatat sejarah baru. Hingga 23 Oktober tahun ini, alokasi KUR untuk sektor produksi telah mencapai 60,7 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah penyaluran KUR di Indonesia, menunjukkan fokus pemerintah pada sektor-sektor produktif.

Pemerintah optimistis bahwa persentase ini akan terus meningkat. Targetnya, alokasi KUR untuk sektor produksi akan menembus 61 hingga 62 persen pada akhir tahun ini. Peningkatan ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan potensi UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Inovasi dan Dukungan Berkelanjutan untuk UMKM

Sebagai langkah lanjutan untuk memperkuat UMKM, Kementerian UMKM akan meluncurkan dua inisiatif penting. Inisiatif tersebut adalah platform SAPA UMKM dan Kartu Usaha. Kedua program ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses dan dukungan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.

SAPA UMKM akan berfungsi sebagai sistem terintegrasi yang menghubungkan berbagai program pemerintah. Platform ini juga akan melibatkan mitra non-pemerintah dalam memberikan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM.

Melalui platform ini, pelaku usaha yang terdaftar akan memperoleh Kartu Usaha. Kartu ini akan memberikan akses terhadap berbagai fasilitas dan insentif yang diperlukan. Fasilitas tersebut mencakup bantuan permodalan, pelatihan, hingga akses pasar untuk meningkatkan produktivitas usaha.

Tidak hanya itu, Kementerian UMKM juga menggelar Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro. Acara ini menjadi wadah kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Tujuannya adalah memberikan legalitas dan sertifikasi yang dibutuhkan oleh pengusaha mikro, memastikan mereka beroperasi secara resmi dan terlindungi.

Sinergi Nasional untuk Kemandirian Ekonomi

Pemerintah juga terus mendorong alokasi ruang komersial di infrastruktur publik bagi UMKM. Targetnya adalah 30 persen dari total ruang komersial yang tersedia. Hingga saat ini, sebanyak 392 unit infrastruktur seperti bandara, terminal, pelabuhan, dan stasiun telah dimanfaatkan. Sekitar 6.400 UMKM telah merasakan manfaat dari kebijakan ini.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyampaikan dukungan penuh terhadap strategi Kementerian UMKM. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini krusial dalam merancang program yang efektif untuk penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan UMKM.

Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri. “Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri, bertumpu pada kemampuan dan kemandirian sehingga terwujud masyarakat yang produktif dan mandiri,” ujarnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kemandirian ekonomi melalui pemberdayaan UMKM. Langkah-langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya nasional yang lebih besar. Tujuannya adalah menghapus kemiskinan ekstrem pada tahun 2026.

Selain itu, pemerintah juga menargetkan penurunan tingkat kemiskinan menjadi 5 persen pada tahun 2029, dengan KUR Serap Tenaga Kerja sebagai salah satu pilar utamanya. {}