Berita Golkar – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menegaskan bahwa pengerukan atau normalisasi Sungai Mahakam tetap menjadi solusi paling efektif untuk mengatasi banjir di Samarinda. Ia menyebut, hampir dua dekade terakhir sungai utama di Kaltim itu tidak pernah dilakukan pengerukan secara menyeluruh.
Menurut Rudy, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya pendangkalan di sejumlah titik aliran sungai, terutama di area muara yang berperan penting sebagai jalur aliran air dari hulu ke laut.
“Saat hujan turun dari hulu, air yang mengalir ke hilir menjadi sulit keluar karena pendangkalan yang cukup parah di muara,” ujarnya, Jumat (31/10/2025), dikutip dari Sapos.
Rudy menilai, pendangkalan alur muara Sungai Mahakam merupakan penyebab utama banjir yang kerap terjadi di Samarinda maupun daerah sekitar. Baik saat hujan deras maupun ketika air pasang, genangan sulit surut karena kapasitas tampung sungai sudah berkurang.
“Samarinda dan sekitarnya, asal hujan sedikit saja langsung banjir. Bahkan ketika air pasang tinggi, tetap banjir,” tegasnya.
Ia menjelaskan, sedimentasi tinggi di sepanjang Sungai Mahakam menjadi faktor utama yang perlu segera ditangani. Karena itu, pengerukan sungai dianggap sebagai langkah strategis jangka panjang untuk meminimalkan risiko banjir yang terus berulang setiap tahun.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Kaltim masih menunggu keputusan dari kementerian terkait pelaksanaan proyek pengerukan tersebut. Rudy mengakui bahwa pemerintah pusat belum memiliki anggaran khusus untuk pekerjaan itu, sehingga perlu dilakukan skema kerja sama lintas pihak.
“Apakah melalui kerja sama antara pemerintah pusat dengan pihak ketiga, atau diberikan kewenangan kepada pemerintah provinsi untuk menjalin kemitraan. Yang penting, kita bisa segera mengatasi banjir,” pungkasnya. {}













