Berita Golkar – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menegaskan bahwa Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Riau bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan momentum penting melakukan pembenahan menyeluruh, baik secara struktural, kultural, maupun ideologis. Menurutnya, tantangan politik yang semakin kompleks menuntut Partai Golkar tampil dengan cara baru dan pendekatan yang lebih membumi.
“Alhamdulillah, hari ini kita sampai pada momentum sejarah. Musda XI ini harus kita jadikan titik balik untuk membenahi diri dan mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Bumi Lancang Kuning. Kita ingin Riau kembali menguning,” tegas Ahmad Doli dalam sambutannya di Musda XI Pekanbaru, Sabtu (8/11/2025).
Waketum DPP Partai Golkar ini mengingatkan sejarah panjang Partai Golkar di Provinsi Riau telah mencatat banyak prestasi politik dan kepemimpinan yang mewarnai pembangunan daerah. Namun, perubahan sosial dan politik yang sangat cepat dua dekade terakhir menuntut penyesuaian paradigma baru agar Golkar tetap relevan dan dipercaya masyarakat.
“Kalau dulu kita menikmati masa-masa saat Partai Golkar begitu dominan di banyak daerah, kini kondisinya berubah. Rakyat semakin cerdas, lebih kritis, dan punya banyak pilihan politik. Kalau kita tidak berbenah, kepercayaan itu bisa hilang,” ujar Wakil Ketua Baleg DPR RI ini.
Menurut Doli, gejala politik belakangan ini menjadi alarm bagi semua partai, termasuk Partai Golkar. Legislator Partai Golkar asal dapil Sumut ini menyoroti munculnya gelombang kritik publik terhadap para pejabat yang baru saja dipilih rakyat pada Pemilu 2024.
“Kalau kita lihat beberapa waktu lalu, hanya dalam 10 bulan pasca Pemilu 2024, rakyat sudah menyampaikan kritik keras terhadap pilihan mereka sendiri. Itu pertanda ada jarak antara elit dan rakyat,” ungkapnya.
Karena itu, kata Doli, partai politik harus berani melakukan introspeksi. Partai Golkar sebagai partai besar yang telah berusia lebih dari setengah abad, harus memimpin proses perbaikan ini, bukan sekadar menyesuaikan diri dengan keadaan.
“Saat ini mengelola partai politik tidak bisa dilakukan setengah hati. Harus mendengar, memahami, dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Itu yang akan menjaga kepercayaan publik terhadap kita,” tegasnya.
Doli menilai, dinamika yang dihadapi Partai Golkar bukan hanya soal elektoral, tetapi juga soal eksistensi moral dan ideologis. Sebab, di tengah pesatnya perubahan sosial dan disrupsi politik akibat media digital, partai politik dituntut untuk tetap menjadi jangkar moral dan penyalur aspirasi rakyat yang kredibel.
“Kalau kita tidak kembali pada akar perjuangan yang sesungguhnya, maka kita hanya akan menjadi organisasi formal tanpa ruh,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Doli berharap agar Musda XI DPD I Partai Golkar Riau menjadi forum refleksi strategis untuk menyusun langkah jangka panjang partai. Ia menekankan pentingnya Musda menghasilkan rekomendasi yang konkret dan visioner, tidak hanya menyusun kepengurusan baru, tetapi juga memperkuat arah politik partai di tingkat akar rumput.
“Musda ini harus melahirkan rekomendasi yang konkret. Kita harus memetakan kondisi 10 hingga 15 tahun ke depan, karena situasi sekarang jelas tidak sedang baik-baik saja,” ujarnya.
Dalam pandangan Doli, Musda harus mampu merumuskan strategi yang realistis namun progresif: mengonsolidasikan struktur partai hingga tingkat kelurahan dan desa, memperkuat sistem kaderisasi berbasis merit, dan menghidupkan kembali tradisi komunikasi politik yang aktif dengan masyarakat.
Musda XI Partai Golkar Riau ini turut dihadiri jajaran elite DPP Partai Golkar dan tokoh senior partai. Hadir di antaranya Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Bidang Organisasi Yahya Zaini, Ketua Bidang Pemilu Sumatera I Ilham Pangestu, Wasekjen Haris Surahman dan Ketua Departemen MPO Achmad Annama.
Sejumlah anggota DPR RI asal Riau juga hadir Yulisman, Karmila Sari, dan Maharani serta anggota DPD RI dari Riau, Sewitri. Turut hadir pula para Gubernur Riau yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Riau pada masanya, seperti Saleh Djasit, Arsyadjuliandi Rachman, dan Syamsuar. Tampak hadir para Ketua dan Sekretaris DPD II Partai Golkar se-Riau.













