Resmikan Kampung Internet di Sragen, Menkomdigi Meutya Hafid Dorong Digitalisasi Pertanian dan UMKM Desa

Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengingatkan anak muda di Sragen menggunakan internet untuk hal-hal produktif, bukan kegiatan negatif. Pesan itu ia sampaikan saat ia meresmikan Kampung Internet di dua desa di Sragen, yakni Sribit dan Tlogotirto.

“Jadi yang kita dorong adalah ketika ini masuk, internetnya masuk ke desa, khususnya hari ini Desa Sribit dan Tlogotirto. Itu kita harapkan ketika masuk ke desa-desa seperti dua desa ini itu kami titip kepada kepala daerah, baik dari tingkat Kades hingga Bupati, untuk ini dimanfaatkan untuk hal-hal yang meningkatkan produktivitas sektor utama di daerah tersebut,” ujar Meutya saat ditemui di Kantor Kepala Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025), dikutip dari Kumparan.

Ia menekankan, internet harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di sektor pertanian dan UMKM yang menjadi penggerak ekonomi lokal.

“Kalau di sini sektor pangan maka kita dorong pemanfaatan internet untuk pertanian. UMKM-nya tadi Pak Bupati (Sigit Pamungkas) bilang bagus, di sini ramai, maka kita juga dukung UMKM di sini. Agar koneksi internet yang masuk ini tidak kemudian digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau bahkan bisa merugikan. Nah itu titipan kita khususnya kepada anak-anak muda agar ini menjadi pemanfaatan untuk produktivitas,” lanjutnya

Program Kampung Internet di Sragen merupakan bagian dari perluasan jaringan digital nasional. Sebanyak 87 titik baru diresmikan di kabupaten tersebut, melengkapi 1.194 titik yang sudah terpasang sebelumnya di lima provinsi.

“Teman-teman media semuanya, hari ini kita melihat titik kedua dari peresmian Kampung Internet. Jadi kalau sebelumnya telah serentak kita lakukan untuk lima provinsi sebanyak 1.194 titik, hari ini bertambah 87 titik lagi khususnya di Kabupaten Sragen yang terdiri dari dua desa,” kata Meutya.

Ia menjelaskan, peningkatan konektivitas ini membuat kecepatan internet di desa-desa tersebut naik menjadi 25 Mbps, dari sebelumnya hanya 10 Mbps. Dengan jaringan yang lebih andal, pemerintah berharap internet bisa mendorong kesejahteraan masyarakat desa.

Selain internet cepat, digitalisasi ekonomi di Sragen juga makin kuat. Dengan dukungan konektivitas yang lebih baik, transaksi nontunai berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) kian meluas di kalangan warga.

“Kalau dari estimasi kami, sekitar 35% warga di desa Sribit udah aktif menggunakan QRIS. Mereka adalah pedagang di Pasar Tambak, penjual hasil tani, pengrajin bambu, dan pelaku usaha rumahan yang kini tidak hanya menjual di sekitar sini, tetapi juga ke luar daerah,” ujar Meutya.

Ia menambahkan, rasio pengguna aktif QRIS di Sragen kini telah menembus 250 ribu orang. Meutya berharap peningkatan akses internet dan transaksi digital dapat mempercepat pemerataan ekonomi digital hingga ke pelosok desa.

“Dengan rasio pengguna aktif, diperkirakan lebih dari 250 ribu warga Sragen kini telah menggunakan QRIS dalam aktivitas ekonominya sehari-hari,” tutur Meutya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyambut baik program Kampung Internet ini. Termasuk anak muda di kampung tersebut. Ia menyebut, sebanyak 22 dari 61 desa miskin di Sragen kini telah menikmati internet gratis. Menurutnya, internet gratis kini menjadi ukuran baru kemajuan desa bagi anak muda Sragen.

“Komentar anak-anak mudanya, ‘Pak Sigit, keren, sudah maju desanya.’ Jadi ternyata sederhana. Ada anak muda yang bilang bagus karena internetnya gratis. Jadi tidak perlu beli pulsa lagi, mereka bisa kumpul, kongkow, di titik-titik tertentu memanfaatkan internet gratis itu,” tutur Sigit. {}