Firman Soebagyo Soroti Keberhasilan Swasembada Era Orde Baru: Pelajaran Strategis untuk Kemandirian Pangan Masa Kini

Berita GolkarAnggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, mengingatkan pentingnya belajar dari keberhasilan Indonesia mencapai swasembada pangan pada tahun 1984, yakni di era kepemimpinan Presiden Soeharto (1966-1998). Menurut Firman, pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa kebijakan yang tepat, konsisten, dan terencana mampu mendorong kemandirian pangan nasional secara nyata.

“Era Orde Baru membuktikan bahwa jika pemerintah memiliki kepemimpinan yang kuat, didukung perencanaan matang, serta partisipasi masyarakat, produksi pangan bisa meningkat pesat hingga tercapai swasembada. Ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dan masyarakat saat ini,” ujar Firman melalui keterangan tertulis pada, Sabtu (22/11).

Firman memaparkan, keberhasilan swasembada pangan pada masa itu tidak lepas dari sejumlah kebijakan strategis. Pemerintah memperkenalkan Revolusi Hijau dengan teknologi pertanian modern, termasuk varietas padi unggul, pupuk kimia, dan pestisida, guna meningkatkan produktivitas lahan.

Selain itu, intensifikasi pertanian melalui program Bimas (Bimbingan Massal) dan Inmas (Intensifikasi Massal) berhasil meningkatkan hasil padi dan komoditas pertanian lainnya.

“Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur yang memadai seperti jaringan irigasi, jalan, serta gudang penyimpanan juga menjadi faktor kunci. Infrastruktur ini memastikan hasil panen bisa tersalurkan dengan baik ke seluruh wilayah Indonesia,” jelas Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.

Tak hanya itu, pemerintah juga di masa orde baru menyediakan kemudahan akses kredit bagi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Kebijakan harga yang stabil dan menguntungkan petani turut mendorong mereka untuk meningkatkan hasil panen. Sistem distribusi pangan pun dibangun agar pangan tersedia merata di seluruh daerah, termasuk wilayah terpencil.

Firman menekankan, keberhasilan ini tak lepas dari kepemimpinan Presiden Soeharto yang tegas dan stabil. “Kunci utama keberhasilan swasembada pangan adalah kepemimpinan yang kuat, perencanaan yang matang, serta partisipasi aktif masyarakat, terutama para petani. Ketiga faktor ini saling terkait dan menciptakan hasil yang luar biasa,” ujar Firman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini.

Menurut Firman, pelajaran dari era Orde Baru sangat relevan bagi pemerintah saat ini, terutama di tengah tantangan ketersediaan pangan akibat pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, dan dinamika ekonomi global. Ia menekankan perlunya kebijakan yang konsisten, dukungan pemerintah yang nyata terhadap produksi dan distribusi pangan, serta keterlibatan aktif masyarakat.

“Keberhasilan masa lalu membuktikan bahwa kemandirian pangan bukan sekadar target, tetapi bisa diwujudkan melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Petani harus didukung dengan fasilitas, teknologi, dan akses pasar yang memadai,” tambah legislator asal Pati, Jawa Tengah tersebut.

Politisi senior Partai Golkar itu juga menekankan bahwa swasembada pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga soal keberlanjutan. Pemerintah harus merumuskan strategi jangka panjang yang mengintegrasikan produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan, sehingga bisa menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

“Dengan memetik pelajaran dari era Orde Baru, kita bisa mendorong produksi pangan yang lebih tinggi, distribusi yang lebih merata, serta kemandirian pangan yang berkelanjutan. Semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat, harus bersinergi untuk mewujudkan tujuan ini,” pungkas Firman.

Leave a Reply