Berita Golkar – Sosok ayah kerap menjadi “filsuf kehidupan” bagi keluarganya. Ia tidak selalu mendidik melalui kata-kata, melainkan lewat tindakan, keteladanan, kedisiplinan, serta tanggung jawab yang mengalir tanpa henti demi kebahagiaan keluarga.
Pesan itu disampaikan Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar pada peringatan Hari Ayah Nasional perdana tingkat Kabupaten Kuningan yang digelar di Teras Pendopo, belumlama ini.
“Peringatan Hari Ayah Nasional ini menjadi pengingat bahwa kehadiran seorang ayah memegang peran sangat penting dalam kehidupan, meski sering kali tidak terucap secara lisan maupun tulisan. Ayah adalah filsuf kehidupan yang mengajar melalui sikap dan keteladanan,” ujar Bupati Dian, dikutip dari KabarCirebon.
Ia menggambarkan sosok ayah sebagai penjaga keseimbangan antara kasih dan logika, serta penanam nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter anak di masa depan. Karena itu, ia mengajak seluruh ayah di Kabupaten Kuningan untuk hadir bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional dan spiritual bagi keluarganya.
“Selamat Hari Ayah Nasional kepada seluruh ayah hebat di Kabupaten Kuningan. Semoga pengorbanan, cinta, dan doa mereka menjadi pondasi kuat bagi lahirnya generasi masa depan yang tangguh,” tambahnya.
Peringatan Hari Ayah Nasional yang baru pertama kali diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kuningan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Miftahli dan Muhammad Ifan Fauzi. Mengusung tema “Kasih Ayah Sepanjang Jalan, Inspirasi Tanpa Batas”, kegiatan berlangsung khidmat dan penuh makna.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati beserta suami, Forkopimda, Sekda, Ketua DWP, pimpinan perangkat daerah, para camat, para rektor, organisasi keagamaan, jajaran DPPKBP3A, para penggerak ketahanan keluarga, serta undangan lainnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Ela Helayati, menilai Hari Ayah Nasional sebagai momentum refleksi untuk mengapresiasi peran ayah dalam membangun karakter keluarga. Menurut dia, pembangunan daerah tidak hanya bertumpu pada infrastruktur, tetapi juga berawal dari kuatnya ketahanan keluarga.
“Ayah memiliki peran besar dalam pengasuhan dan pengambilan keputusan. Kami berharap setiap ayah di Kuningan senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas mulianya,” ujar Hj. Ela.
Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Deniawan, menjelaskan bahwa peringatan ini menjadi bentuk penghargaan bagi ayah sebagai pilar utama keluarga. Ia memaparkan sejumlah program penguatan keluarga yang tengah berjalan, di antaranya, Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting): upaya bersama mencegah stunting melalui peran keluarga dan masyarakat.
Selanjutnya, Tasmaya (Taman Asuh Sayang Anak): ruang edukatif dan rekreatif bagi keluarga untuk membangun pola asuh penuh kasih. Kemudian Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia): mendorong ayah agar lebih aktif hadir dalam pendidikan dan pembentukan karakter anak. Dan Sidaya (Lanjut Usia Berdaya): penguatan peran lansia agar tetap aktif, bahagia, dan menjadi teladan bagi generasi muda.
“Momentum Hari Ayah Nasional mampu memperkuat kembali peran ayah sebagai figur penting dalam menciptakan keluarga yang sejahtera dan berdaya saing,” pungkas Deniawan. {}













