Menteri P2MI Mukhtarudin Dorong SMK Pasim Go Global, Targetkan Lulusan Siap Bersaing di Luar Negeri

Berita Golkar – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin memberikan ceramah motivasi bertajuk SMK Pusat Keunggulan Pasim Go Global di Aula Kompleks Pendidikan PASIM, Jalan Prana No. 8A, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025).

Acara tersebut dihadiri Ketua Dewan Pembina Yayasan Pasim Sukabumi Rinalwan Buchari, Ketua Yayasan Wati Purnaningrum, Rektor Universitas Pasim Bandung, Sekjen KP2MI Komjen Pol. Dwiyono, serta ratusan siswa dari jenjang SMK, SMP, hingga TK, dan berlangsung dengan penuh antusias.

Dalam sambutannya, Menteri Mukhtarudin mengapresiasi Yayasan PASIM Sukabumi yang telah membangun ekosistem pendidikan terpadu dari tingkat TK hingga SMK.

“Saya sangat mengapresiasi Yayasan PASIM. Dari TK, SD, SMP, sampai SMK ini luar biasa. SMK Pasim ini tidak hanya membekali ilmu, tapi juga mental dan fisik yang kuat. Itulah yang kita butuhkan untuk program SMK Go Global,” ujar Menteri P2MI Mukhtarudin, dikutip dari Tribunnews.

Menteri Mukhtarudin menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1,6 juta lulusan SMK di seluruh Indonesia yang belum terserap kerja. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto menetapkan program quick win dan penempatan 500 ribu Pekerja Migran Indonesia pada 2025–2026 di mana 300 ribu di antaranya harus dari lulusan SMK.

“Bapak Presiden bahkan bilang, ‘Kalau masih kurang, tambah lagi satu juta!’ Makanya kami gandeng SMK-SMK berorientasi global seperti SMK Pasim Sukabumi ini,” tegas Mukhtarudin.

Mukhtarudin menegaskan, Kementerian P2MI akan menjalin kemitraan resmi dengan SMK Pasim untuk persiapan bahasa (Inggris, Jepang, Korea, Jerman), pelatihan vokasi, hingga penempatan kerja langsung ke luar negeri.

Pesan Khusus kepada Siswa: Tiga Aspek Wajib Dimiliki

Di hadapan ratusan siswa, Menteri Mukhtarudin menekankan tiga domain utama yang harus dimiliki untuk sukses di kancah global, yakni aspek Kognitif (Ilmu Pengetahuan). “Yang tidak tahu harus jadi tahu. Tidak bisa bahasa Korea? Belajar! Tidak bisa bahasa Jepang? Belajar!” ujar Mukhtarudin.

Kedua, aspek Psikomotorik (Skill/Keahlian Praktis) dan Aspek Afektif (Mental, Sikap, Soft Skill).

“Artinya, ilmu ada, skill ada, tapi kalau mentalnya lemah, gampang mengeluh, gampang menyerah, tidak akan sukses. Soft skill, integritas, adaptasi, komunikasi, itu penentu utama!” beber Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin juga mengingatkan pentingnya budaya Indonesia sebagai modal besar di luar negeri—kebersihan, gotong royong, hormat kepada yang lebih tua, dan kerja keras—yang harus diprioritaskan.

“Keluar dari zona nyaman! Kesuksesan itu tidak instan. Harus konsisten, harus bangun jaringan, harus tiru budaya kerja negara maju. Kalian harus jadi yang terbaik, karena hanya yang punya keunggulan kompetitif dan komprehensif yang akan menang dalam kompetisi global ini,” pesan Menteri Mukhtarudin.

Mukhtarudin juga mengingatkan generasi Indonesia untuk memanfaatkan peluang “bonus demografi” sebelum jendela emasnya tertutup pada sekitar tahun 2035–2040 mendatang.

“Anak-anak yang saya cintai, ini kesempatan. Persiapan diri. Hanya orang yang punya keunggulan yang mampu memenangkan kompetisi ini,” pungkas Menteri P2MI Mukhtarudin.

Acara ditutup dengan foto bersama, disertai antusiasme luar biasa dari para siswa yang berebut bersalaman dan berswafoto dengan Menteri Mukhtarudin. Beberapa siswa SMK Pasim Sukabumi langsung menyatakan siap mengikuti seleksi program penempatan kerja ke luar negeri tahun 2026. {}