Soroti Pasokan Gas Industri Pupuk, Andhika Satya Ingatkan Dampak Langsung ke Ketahanan Pangan

Berita Golkar – Komisi VII DPR RI menyoroti serius persoalan pasokan gas bagi industri pupuk nasional saat melakukan kunjungan kerja ke PT Petrokimia Gresik.

Anggota Komisi VII DPR RI, Andhika Satya Wasistho, menegaskan bahwa keberlanjutan pasokan gas menjadi faktor kunci bagi stabilitas produksi pupuk, yang berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.

Dalam agenda kunjungan tersebut, Komisi VII meninjau kondisi terkini industri pupuk, termasuk tantangan daya saing dan kebutuhan bahan baku. Andhika menjelaskan bahwa industri pupuk berada dalam posisi strategis karena menjadi penopang utama sektor pertanian, sehingga setiap gangguan pada bahan baku akan berdampak luas pada produksi pangan nasional.

“Gas tidak bisa dipandang sebagai komponen tambahan. Gas adalah bahan baku utama dalam proses produksi pupuk. Tanpa kepastian pasokan gas, industri pupuk akan terganggu, dan ini langsung mempengaruhi ketahanan pangan kita,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini, dikutip dari laman DPR RI.

Ia menyebut, kebutuhan pupuk nasional yang terus meningkat menuntut pemerintah memastikan ketersediaan bahan baku secara jangka panjang. Dalam dialog bersama manajemen PT Petrokimia Gresik, sejumlah kendala terkait suplai gas disampaikan, termasuk munculnya wacana impor gas dari Petronas untuk menutupi kebutuhan industri.

Legislator Dapil Jawa Tengah II ini menegaskan Komisi VII tidak menolak opsi impor, namun menekankan bahwa pemerintah harus terlebih dahulu memastikan pemanfaatan maksimal gas domestik.

“Kami tidak menolak impor jika memang sangat mendesak. Namun prinsipnya jelas: gas dalam negeri harus menjadi prioritas. Jika perlu, ekspor gas dihentikan sementara agar kebutuhan industri strategis terpenuhi. Jika setelah itu masih belum mencukupi, barulah impor menjadi pilihan terakhir,” ujarnya.

Selain itu, Andhika menekankan bahwa pengaturan pasokan gas berada di bawah otoritas SKK Migas dan Kementerian ESDM. Namun Komisi VII,  akan terus mengawal kebijakan tersebut agar berpihak pada kepentingan nasional serta menjamin keberlanjutan industri pupuk yang memiliki peran vital.

“Kami ingin memastikan industri pupuk tetap berjalan optimal dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Ini bukan hanya soal industri, tetapi soal ketahanan pangan dan stabilitas nasional,” tambahnya.

Kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, BUMN industri pupuk, dan dunia usaha terkait penyediaan energi primer. Komisi VII menilai koordinasi lintas sektor menjadi hal yang tidak dapat ditawar dalam menjaga keberlanjutan pasokan gas dan produksi pupuk. {}