Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan perkembangan terkini terkait pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menjelaskan bahwa kondisi suplai secara umum berada dalam kategori aman, meski sejumlah titik masih menghadapi kendala akses akibat kerusakan jalur distribusi.
“Karena itu kita sebagian ada pakai genset, kita sebagian ada pakai tangki, dan terus dilakukan. Tapi kalau di Tapanuli Tengah-nya sendiri, sebagian pompa bensin sudah beroperasi 24 jam,” kata Bahlil, usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (4/12/2025).
Bahlil memaparkan bahwa ketersediaan BBM di tiga provinsi tersebut berada pada kisaran 7–8 hari. Namun, hambatan distribusi menjadi faktor yang masih perlu ditangani, terutama di wilayah yang akses jalannya mengalami kerusakan berat. Untuk mempercepat pelayanan, pemerintah juga meniadakan kewajiban penggunaan barcode atau QR Code bagi pembeli BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi di SPBU wilayah terdampak.
“Kita tiadakan (QR Code) di daerah bencana,” kata Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Ia menambahkan bahwa kondisi pasokan di Tapanuli Tengah sudah menunjukkan perbaikan signifikan. Berdasarkan laporan yang diterimanya, sebagian besar distribusi kini telah kembali berjalan.
“Tadi saya telepon pak Bupatinya, Pak Masinton. Itu sudah 60% normal. Saya kan tadi malam baru pulang dari sana,” terangnya.
Sementara itu, penyaluran LPG juga terus dilakukan meski belum sepenuhnya optimal. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Tapanuli Tengah, Nias, dan Sibolga, suplai LPG ditarik dari wilayah Sumatera Barat sebagai hub distribusi.
“Jadi sumber menjadi hub supaya semuanya bisa terdistribusi. Insya Allah kalau cuacanya baik, Jumat – Sabtu semua sudah bisa lebih membaik,” katanya.













