Berita Golkar – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo, Meminta pemerintah melihat akar persoalan bencana alam secara lebih jernih dan berbasis data. Kritik ini disampaikan Firman, merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno yang menyebut bahwa rangkaian bencana yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem dan akan diatasi melalui modifikasi cuaca.
Firman menilai penjelasan tersebut tidak tepat dan justru menjauhkan publik dari persoalan utama yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Menurutnya, bencana yang terjadi bukan hanya faktor fenomena alam, tetapi akumulasi dari kerusakan lingkungan dan hutan yang belum tertangani secara serius.
“Kalau setiap bencana selalu disimpulkan sebagai persoalan cuaca, maka kita sedang menipu diri sendiri. Masalahnya bukan awan yang harus dimodifikasi, tapi hutan yang kita biarkan rusak. Akar masalahnya ada pada kebijakan yang lemah dalam mengendalikan perusakan lingkungan,” tegas Firman.
“Seumpama ekosistem di hulu terjaga dengan baik, tutupan hutan juga terjaga, saya yakin tingginya intensitas hujan tidak akan banyak berpengaruh terhadap daya cengkram tanah yang dikuatkan akar. Lain hal kalau ekosistem hulu rusak, efeknya bisa domino. Dampaknya seperti yang bisa kita lihat sekarang ini di Aceh, Sumut dan Sumbar,” sambung legislator asal Pati, Jawa Tengah ini.
Ia menambahkan, pemerintah seharusnya fokus pada penindakan, rehabilitasi, dan penguatan kebijakan lingkungan, bukan mengalihkan pembahasan pada solusi teknis yang tidak menjawab persoalan struktural. Firman mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan tegas terkait penanganan kerusakan hutan dan lingkungan melalui pembentukan Satgas Perusakan Hutan.
“Presiden sudah jelas mengarahkan agar kerusakan hutan diberantas sampai ke akar-akarnya. Satgas Perusakan Hutan itu dibentuk bukan untuk formalitas, tapi untuk menunjukkan bahwa negara hadir. Karena itu, setiap menteri harus satu frekuensi, bukan justru mengeluarkan pernyataan yang mengaburkan inti masalah,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI ini.
Firman yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini berharap Menko PMK dapat lebih mendukung upaya kolektivitas pemerintah dalam menangani kerusakan lingkungan, terutama dalam posisi sebagai koordinator yang seharusnya memperkuat sinergi antar kementerian.
“Kita butuh soliditas, bukan narasi yang menyesatkan. Jangan sampai masyarakat mengira bencana ini terjadi begitu saja tanpa sebab. Ada kerusakan yang nyata dan itu harus diakui dulu sebelum kita bicara soal solusi,” kata Firman dalam pernyataan tajamnya.
Kritik Firman ini menegaskan adanya perbedaan pandangan antara DPR RI dan pemerintah dalam membaca persoalan lingkungan dan mitigasi bencana. Firman menutup dengan menyerukan agar pemerintah kembali pada mandat utama yakni menyelamatkan lingkungan sebagai fondasi pembangunan nasional.
“Kalau lingkungan kita terus rusak, jangan berharap bencana berhenti. Pemerintah harus berani melihat kenyataan, bukan hanya terus mencari alasan,” tutupnya.













