Berita Golkar – Bupati Aceh Tenggara, Salim Fakhry mengeluarkan himbauan tegas kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menyusul meningkatnya potensi banjir dan banjir bandang di sejumlah wilayah rawan.
Himbauan ini disampaikan mengingat intensitas hujan yang terus meningkat beberapa hari terakhir, serta laporan lapangan yang menunjukkan naiknya debit air di sejumlah aliran sungai utama. Bupati menegaskan bahwa kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting untuk meminimalisir korban jiwa maupun kerugian materi.
“Kami meminta seluruh warga, terutama yang bermukim di bantaran sungai dan daerah rawan longsor, untuk lebih waspada dan segera melaporkan setiap tanda-tanda peningkatan debit air,” ujar Bupati, dikutip dari LiputanRakyat.
Pemerintah daerah juga telah menginstruksikan BPBD Aceh Tenggara beserta jajaran terkait untuk bersiaga penuh, melakukan patroli rutin, serta menyiapkan titik evakuasi apabila kondisi darurat terjadi.
Bupati mengajak masyarakat untuk tidak panik, namun tetap sigap dan mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan bersama.
Sebagai langkah cepat, BPBD Aceh Tenggara telah menurunkan satu unit excavator di kawasan Jembatan Silayakh, salah satu titik rawan penyempitan arus sungai. Alat berat tersebut digunakan untuk mengeruk endapan sedimen dan material yang berpotensi menghambat kelancaran aliran sungai.
Kepala BPBD Aceh Tenggara Mohd Asbi, melaporkan bahwa pengerukan dilakukan untuk mencegah penumpukan material kayu, lumpur, serta batu besar yang kerap terbawa aliran deras saat hujan lebat. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memicu penyumbatan, meluapnya sungai, bahkan memicu banjir bandang secara tiba-tiba.
“Langkah ini dilakukan untuk memastikan arus sungai tetap lancar dan mengurangi risiko air meluap ke permukiman warga,”ujarnya
Selain pengerahan alat berat, BPBD bersama TNI–Polri dan relawan desa siaga bencana turut melakukan patroli rutin di sejumlah kecamatan seperti Lawe Sigala-Gala, Darul Hasanah, Ketambe, dan Bambel. Warga diminta aktif memantau ketinggian air, retakan tanah, pohon tumbang, maupun tanda-tanda alam lain yang mencurigakan.
Pemerintah daerah menegaskan masyarakat tidak perlu panik, namun tetap harus disiplin mengikuti imbauan dan arahan petugas.
Dengan serangkaian langkah pencegahan ini, pemerintah berharap potensi risiko dapat ditekan semaksimal mungkin di tengah ancaman cuaca ekstrem yang masih diprediksi berlangsung beberapa hari ke depan. {}













