Airlangga Hartarto Terima Kunjungan DPM Belarus, Bahas Teknologi Pertanian dan Investasi Strategis

Berita GolkarUpaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus diperluas pemerintah melalui penguatan kerja sama internasional. Di tengah agenda besar swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia mulai mengarahkan diplomasi ekonominya pada negara-negara yang memiliki keunggulan teknologi dan pengalaman panjang di sektor pertanian modern.

Kerangka itu menjadi latar pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Deputi Perdana Menteri Republik Belarus Viktor Karankevich di Jakarta, Selasa (16/12). Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI ke Belarus pada Juli 2025, sekaligus membuka babak baru kerja sama strategis kedua negara.

“Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan mesin pertanian modern untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam konteks ini, kami melihat Belarus sebagai mitra strategis yang memiliki pengalaman dan kapasitas yang relevan,” ujar Menko Airlangga.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah, kata dia, terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui pengembangan food estate serta pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian modern.

Selain sektor pertanian, Indonesia juga membuka peluang kerja sama investasi dan joint venture dengan mitra Belarus, termasuk dalam pengembangan alat dan mesin pertanian, industri alat berat seperti dump truck, hingga kerja sama berbasis komoditas karet. Transformasi digital pertanian untuk mendorong keterlibatan generasi muda turut menjadi salah satu fokus yang dapat dikembangkan bersama.

Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Belarus Viktor Karankevich menyampaikan bahwa negaranya memiliki pengalaman panjang dalam membangun ketahanan pangan nasional dan saat ini telah mengekspor berbagai produk pertanian ke berbagai kawasan dunia.

“Belarus siap dan berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, termasuk melalui pemenuhan kebutuhan pupuk serta perluasan pasokan produk pertanian dan pangan, seperti produk susu dan turunannya,” terang DPM Karankevich.

Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyambut baik komitmen Belarus dan menekankan pentingnya memperluas kerja sama lintas sektor, termasuk industri manufaktur, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.

”Indonesia juga memprioritaskan untuk penguatan kerja sama pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) serta mendorong peningkatan kerja sama pendidikan dan riset dengan Belarus,” kata Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2017-2024 ini.

Belarus memandang Indonesia sebagai mitra strategis dengan potensi kerja sama yang luas di berbagai sektor, mulai dari pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, sektor medis, hingga bidang strategis lainnya. Sejalan dengan itu, DPM Karankevich meyakini peluang kerja sama akan semakin terbuka apabila Indonesia menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU), serta menyatakan kesiapan Belarus mendukung proses Indonesia–EAEU FTA.

Untuk memperdalam kerja sama teknis, Belarus mengusulkan pembentukan working groups yang diisi tenaga ahli kompeten dari kedua negara. Kelompok kerja ini dirancang untuk menangani isu-isu spesifik, sekaligus membuka ruang pertukaran pengetahuan melalui kunjungan langsung dan studi banding antar-ahli.

Kedua pihak menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti seluruh usulan kerja sama strategis bersama kementerian dan lembaga terkait, serta menyampaikan hasil pertemuan kepada Presiden Prabowo Subianto. Rangkaian kunjungan Delegasi Belarus ini juga menjadi bagian dari persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik Belarus ke Indonesia yang direncanakan berlangsung pada Februari 2026.

Turut mendampingi dalam pertemuan tersebut Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Punjul Setya Nugraha, serta perwakilan dari Danantara dan APINDO.

Leave a Reply