Menteri P2MI Mukhtarudin Pastikan Tak Ada Pekerja Migran Indonesia Terjebak di Thailand dan Kamboja

Berita Golkar – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengklaim tidak ada pekerja migran Indonesia di Thailand dan Kamboja. Ia memastikan hingga hari ini belum ada informasi mengenai keberadaan warga negara Indonesia di tengah dua negara yang sedang berkonflik tersebut.

“Sampai hari ini belum ada sih, belum ada. Belum ada pekerja migran kita yang terancam,” kata Mukhtarudin saat ditemui di Kantor Kementerian P2MI di Jakarta, pada Senin (15/12/2025), dikutip dari Tempo.

Ia menjelaskan, Thailand dan Kamboja sejatinya tidak termasuk ke dalam negara penempatan pekerja Indonesia. Kedua negara itu disebut tidak memenuhi prasyarat keamanan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Meski begitu, politikus Partai Golkar itu mengatakan kementeriannya akan tetap memantau kondisi di Kamboja dan Thailand. Kementerian P2MI, kata dia, akan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk langsung berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang berada di dua negara berbatasan tersebut.

Pemerintah akan memastikan apakah ada warga negara Indonesia yang terjebak di tengah perang yang kian memanas. “Kita akan memantau terus perkembangan di sana. Begitu ada warga negara Indonesia yang terancam, tentu Kemenlu, KBRI, bersama KP2MI yang akan di depan,” kata Mukhtarudin.

Pertempuran antara Thailand dan Kamboja di perbatasan kembali pecah pada Kamis, 11 Desember 2025. Kedua negara saling melemparkan tembakan di sekitar kompleks candi kuno. Dilansir dari CNA, pertempuran itu mengakibatkan 15 orang tewas, terdiri atas prajurit Thailand dan warga sipil Kamboja.

Kedua negara ini telah lama memperdebatkan batas warisan kolonial sepanjang 800 kilometer yang mencakup sejumlah situs candi bersejarah. Lebih dari setengah juta orang dari kedua negara telah mengungsi dari wilayah yang dilanda serangan udara, tank, dan drone. Konflik telah melebar ke lima provinsi di Thailand dan lima provinsi di Kamboja

Selain itu, dilansir dari Al Jazeera, yang mengutip The Khmer Times, pasukan Thailand diduga kembali melancarkan serangan baru pada Jumat dini hari di tiga provinsi Kamboja. Tembakan dilepaskan di kawasan Ta Moan, Ta Kra Bei, dan Thmar Daun di Provinsi Oddar Meanchey, serta penembakan artileri di Phnom Khaing dan An Ses di Preah Vihear. Serangan juga terjadi di Prey Chan dan Boeung Trakuan di Banteay Meanchey.

Tidak ada korban baru. Namun insiden itu telah membuat setidaknya 600 ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan setelah runtuhnya gencatan senjata yang ditengahi Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Oktober lalu. {}