Berita Golkar – Mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Syamsul Arifin meninggal dunia siang ini di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Berikut profil Syamsul Arifin yang merupakan politisi ulung Sumut.
Syamsul merupakan kelahiran 25 September 1952 atau meninggal di usia 71 tahun. Syamsul merupakan politisi ulang yang dikenal akrab dengan semua kalangan. Dia memulai karier politiknya dengan bergabung Partai Golkar. Pada tahun 1999, Syamsul terpilih sebagai Bupati Langkat.
Pria dengan gelar Datuk Lelawangsa Sri Hidayatullah Putera Melayu Sahabat Semua Suku menjadi Bupati Langkat hingga 2008. Pada 2008, dia mencalonkan diri sebagai Gubsu. Saat itu Syamsul berpasangan dengan Gatot Puji Nugroho. Keduanya kemudian berhasil menang setelah berhasil mengalahkan 4 pasangan lainnya.
Syamsul sendiri saat Pilgub Sumut 2008 berbeda sikap dengan Partai Golkar. Golkar saat itu mengusung Ali Umri sebagai cagubsu berpasangan dengan Maratua Simanjuntak.
Sementara Syamsul-Gatot diusung oleh PKS, PPP, dan PBB. Pasangan tersebut berhasil meraup 1.396.892 suara atau 28,31 persen. Namun Syamsul harus melepas jabatannya pada 2011 karena tersandung kasus korupsi. Syamsul terjerat kasus korupsi saat menjabat sebagai Bupati Langkat.
Syamsul terbukti merugikan negara sebesarRp 98,7 miliar dalam penggunaan APBD 2000-2007 Kabupaten Langkat. Syamsul kemudian divonis 6 tahun penjara di tahap kasasi di Mahkamah Agung.
Pada Oktober 2015, Syamsul dibebaskan dari lapas Sukamiskin, Bandung, setelah menjalani hukuman 4 tahun 8 bulan penjara. Syamsul mendapatkan pembebasan bersyarat.
Sebelumnya, kabar Syamsul meninggal dunia dibenarkan oleh adiknya yang juga Plt Bupati Langkat Syah Afandin alias Ondim. Syamsul Arifin dikabarkan meninggal sekitar pukul 13.00 WIB. “Iya betul (Syamsul Arifin meninggal dunia),” kata Ondim saat dihubungi detikSumut, Selasa (17/10).
Ondim mengaku dia mendapat kabar duka tersebut saat berada di bandara. Ondim rencananya ingin menjenguk abangnya tersebut di Jakarta. Syamsul dikabarkan sudah 10 hari dirawat di rumah sakit. Syamsul disebut mengidap komplikasi penyakit. “Baru 10 hari (dirawat di rumah sakit), ada juga komplikasi, tapi jantungnya,” ujarnya.
Jenazah Syamsul akan dibawa ke kampung halamannya di Pangkalan Brandan, Langkat. Jenazah akan direncanakan akan dibawa hari ini. {sumber}