Daerah  

Kodrat Sunyoto Geram Petani Gresik Keluhkan Kelangkaan Pupuk Padahal Ada Pabrik Pupuk Besar

Berita Golkar – Caleg Partai Golkar DPRD Jatim Dapil 13 (Gresik-Lamongan) Kodrat Sunyoto tak terima petani dan petambak di wilayah Gresik hingga Lamongan selalu kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal, wilayah Gresik memiliki pabrik pupuk terbesar di Indonesia.

“Ini kan aneh. Petani dan petambak di Gresik dan Lamongan kesulitan mendapatkan pupuk. Padahal pabrik pupuk terbesar ada di wilayah ini. Semua pasti tidak terima,” kata Kodrat saat hadir dalam Talk Show Politik Tribun Series di Kantor Redaksi Tribunnetwork, Rabu (18/10/2023).

Selain Kodrat yang merupakan Caleg petahana DPRD Jatim, talk show itu juga menghadirkan Caleg Petahana PDIP DPRD Jatim Andy Firasadi, Caleg PKB DPRD Jatim Moch Abdul Qodir, dan Caleg Gerindra DPRD Jatim Masrurah. Acara talk show dipandu penanggung jawab Tribun Jatim Mujib Anwar.

Menurut Kodrat, petani dan pupuk tak bisa dipisahkan. Keduanya adalah dua sisi yang selalu melekat. Apalagi saat musim tanam, petani dan petambak membutuhkan pupuk. Namun selalu saja pupuk disebut langka.

Akibatnya, petani kesulitan, harga pupuk melambung, namun barangnya tidak ada. Petani di dua wilayah itu menjadi petani asing. Kodrat menyebut petani yang kelaparan di lumbung padi. Tidak bisa mendapatkan pupuk di pabrik pupuk.

“Saya termasuk yang konsen akan kesulitan petani kita. Sudah ada Perda Perlindungan Petani. Tapi ini belum cukup karena persoalan pupuk harus menjangkau pusat. Tugas semuanya. Ya DPRD, Pemda dan pemerintah pusat untuk menyudahi problem pupuk ini,” kata Kodrat.

Paling tidak, program pupuk bersubsidi untuk petani harus mudah diberlakukan. Khusus petani kampung harus dipermudah mendapatkan pupuk ini. Jangan dipersulit. Jangan lagi ada dalih kelangkaan pupuk menjadi kambing hitam.

Politisi Golkar yang asli Tunjurmekar, Kecamatan Kalitengah, Lamongan ini juga siap memperjuangkan bantuan alat bagi petani dan petambak. Masih petani yang terabaikan akan bantuan ini. Selain itu, masalah banjir juga menjadi persoalan serius di dua wilayah tersebut.

“Program antisipasi banjir sudah seharusnya dilakukan jauh-jauh hari. Memang Kali Lamong menjadi ancaman tiap tahun. Jangan-jangan, karena setiap tahun terjadi dianggap itu bukan banjir. Tidak bisa begitu. Sistem anggaran dan program taktis harus diambil,” tandas Kodrat.

Sejumlah program utama juga menjadi perhatian caleg Golkar yang sudah tige periode terpilih sebagai anggota DPRD Jatim. Selain layanan dasar soal pendidikan dan kesehatan, salah satu yang  mendapat perhatian serius adalah penanganan stunting.

Angka stunting di Lamongan sampai menembus 27 persen. Angka ini harus bersama-sama ditekan. Sebab Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga dilihat dari persoalan stunting ini. Kodrat ingin tetap memenangkan hati rakyat. {sumber}