Berita Golkar – Agar bisa bersaing secara global, pemuda tentunya harus punya daya saing yang kuat agar tak tertinggal. Terkhusus di Kalimantan Timur (Kaltim), pemuda dituntut untuk punya daya saing tinggi, apalagi sudah ada ibu kota negara di Kaltim. Oleh karenanya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fraksi Golkar Hetifah Sjaifudian menginisiasi sebuah seminar kepemudaan yang tujuannya tak lain meningkatkan kualitas pemuda di Kaltim.
Seminar yang digelar Sabtu (21/10) ini bertemakan Optimalisasi Peran Pemuda Membangun Kemandirian dan Peningkatan IPP Berbasis Ilmu Teknologi di Kaltim. “Tentunya seminar ini bertujuan membangun kemandirian dan meningkatkan indeks pembangunan pemuda (IPP) di Kaltim. Dengan seminar ini diharapkan pemuda Kaltim di masa mendatang bisa bersaing secara global,” ujar Hetifah.
Untuk diketahui Hetifah yang membidangi Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Perpustakaan telah banyak membantu terealisasinya program pemerintah. Mulai dari beasiswa yang lebih banyak disalurkan, pengangkatan guru honorer menjadi ASN, program peningkatan kapasitas SDM pendidik, pengembangan destinasi dan event, penguatan SDM pariwisata, pembangunan infrastruktur dan sarana dan prasarana perpustakaan di berbagai daerah, lalu seminar dan edukasi lainnya. “Seminar ini menjadi wadah penting bagi para anak muda khususnya gen Z Kaltim untuk mengeksplorasi dan memaksimalkan potensinya di era teknologi saat ini,” sambung Hetifah.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Hari Kusuma menyatakan sangat merekomendasikan anak muda agar berorganisasi. Baik di dalam maupun di luar kampus. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran generasi muda untuk memanfaatkan teknologi sebaik mungkin. “Untuk menciptakan konten positif di media sosial, serta berperan aktif dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Saya berharap kalian semua nantinya bisa berkontribusi di IKN tidak hanya jadi penonton,” ucanya.
Terpisah, Andri Rifandi selaku panitia pelaksana menuturkan, saat ini sangat penting untuk memaksimalkan pern pemuda untuk peningkatan IPP. “Semua sangat bergantung pada peran aktif pemuda, terdapat lima pilar yakni pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, partisipasi, serta gender dan diskriminasi. Saya percaya bahwa kolaborasi dengan pemuda berbakat di Kaltim dapat meningkatkan IPP setiap tahunnya, dengan optimalisasi yang baik ke berbagai lini,” ungkapnya. {sumber}