Agar Bansos Tepat Sasaran, Airlangga Hartarto Gunakan Data Regsosek Sebagai Acuan

Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto akan memastikan penyaluran bantuan sosial dan program lain yang diperuntukan kepada masyarakat tepat sasaran. Salah satu kuncinya adalah penggunaan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).

Menurutnya, pendataan awal Regsosek dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dan telah dilaporkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Data Regsosek diklaim telah diperkaya dengan data kondisi perumahan, kependudukan dan ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan dan disabilitas, kepemilikan usaha dan aset, serta keikutsertaan dalam perlindungan sosial dan pemberdayaan.

“Arahan presiden, basis data ini untuk dipergunakan seoptimal mungkin, dan ini digunakan tiap Kementerian/Lembaga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/10).

Airlangga juga mengungkapkan bila Presiden Jokowi telah memberi arahan agar Perlinsos, mulai dari bantuan sosial regular seperti PKH, BPNT, dan subsidi, jaminan sosial terus menggunakan data yang ada.

“Demikian pula untuk pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan padat karya, UMKM, dan SDM, serta konvergensi sosial,” sambung Airlangga.

Namun dalam pelaksanaannya, Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut dibutuhkan Instruksi Presiden (Inpres) yang nantinya diusulkan agar disusun di Kementerian Keuangan.

“Kemudian kebijakannya oleh Menteri PPN/Bappenas. Tentu data ini di-update dan seluruh program akan berbasis data tersebut,” ucap Menko Airlangga.

Dari data yang sudah dihasilkan dari Regsosek tersebut, dari 98,06 persen data keluarga penerima program pemerintah terdiri atas 7,94 persen keluarga penerima PIP untuk usia 5-30 tahun, 39,90 persen keluarga penerima program Bansos Sembako/BPNT, 24,71 persen keluarga penerima PKH, dan 17,87 persen penerima BLT-DD.

Kemudian, keluarga penerima bantuan subsidi pupuk sebesar 13,67 persen, keluarga penerima subsidi LPG sebesar 81,67 persen, serta 42,03 persen merupakan keluarga penerima bantuan subsidi listrik. “Dalam rapat, presiden juga mengarahkan untuk bantuan beras dilanjutkan di Desember 2023,” tutup Airlangga. {sumber}