Berita Golkar – Bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan mengatakan bahwa negara milik rakyat bukan milik satu dua keluarga. Partai Golkar merasa tidak ada yang salah jika rakyat ingin adanya penerus yang menggantikan pemimpin yang dinilai benar.
“Yang berdaulat juga rakyat. Tapi yang memilih pemimpin juga rakyat. Kalau pemimpinnya benar, dapat memajukan bangsa, menyejahterakan rakyat, terus rakyat minta dilanjutkan sama penerusnya, apa rakyat akan disalahkan?” kata Kepala Badan Pemenangan Pemilu Golkar, Nusron Wahid, kepada wartawan, Sabtu (28/10).
Nusron mengatakan bahwa kepemimpinan Presiden Joko Widodo dinilai bagus dan rakyat puas. Sehingga rakyat meminta kepemimpinan Jokowi dilanjutkan oleh Prabowo Subianto dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
“Kebetulan Pak Jokowi memimpinnya bagus. Berhasil. Rakyat puas. Rakyat sejahtera. Terus rakyat yang minta dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran, apa rakyat yang minta dianggap tidak waras?” jelas dia.
“Justru yang tidak waras itu, yang beranggapan pemerintahan yang bagus tidak boleh dilanjutkan diganti sama yang tidak dan mengumbar janji,” imbuhnya.
Sebelumnya, Anies bicara tentang penolakan terhadap nepotisme. Anies lalu mengatakan bahwa negara adalah milik rakyat bukan keluarga.
“Negara ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik satu dua keluarga, betul tidak? Kita bekerja untuk mengembalikan itu semua. Dan kalau kita ingat dulu para pendiri republik ini, mereka orang-orang yang terdidik, mereka memiliki semua kelebihan tetapi mereka mendirikan republik bukan untuk keluarganya, mereka mendirikan republik untuk seluruh anak Indonesia. Setuju itu dikembalikan?” kata Anies dalam sambutannya di GDC Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2023). {sumber}