Berita Golkar – Caleg Partai Golkar DPRD DKI Dapil Jakarta 4, Widi Mulyadi mengajak warga Jakarta Timur dari Kecamatan Matraman, Pulogadung, Rawamangun, Jatinegara Kaum dan Cakung nonton bareng sebuah film yang berjudul “Di Ambang Kematian”. Acara nonton bareng ini diadakan Widi Mulyadi di Arion Mall XXI, Rawamangun, Jakarta Timur.
Film dengan genre horor ini diangkat dari kisah nyata sebuah utas twitter. Mengangkat latar belakang cerita korban pesugihan, Widi Mulyadi ingin memberi pesan kepada warga bahwa hidup perlu dihargai dalam perjalanan dan prosesnya.
“Bahwa kita manusia hidup di dunia ini hanyalah sementara, jadi saya ingin menanamkan kesan agar jangan di antara kita saling berprasangka buruk ataupun saling serang menyerang dalam kehidupan ini. Sebab kita kan tidak tahu kapan atau berapa lama lagi bisa merasakan kehidupan di dunia ini,” ujar Widi Mulyadi kepada redaksi Golkarpedia melalui keterangan tertulis pada (01/11).
Pria yang berprofesi sebagai dosen ini juga berpesan kepada warga agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagaimanapun sulitnya ujian kehidupan, Widi Mulyadi berharap masyarakat bisa menjauhi perbuatan yang dibenci Allah SWT seperti dengki kepada sesama.
“Mari kita isi kehidupan kita dengan aman dan damai dan juga selalu berdoa kepada yang kuasa (Allah SWT). Jangan justru kita isi kehidupan ini dengan hal-hal yang sirik dan dengki seperti dalam cerita film ini (Di Ambang Kematian). Apalagi kalau sampai melakukan kegiatan syirik seperti melakukan pesugihan hingga yang dirugikan adalah keluarga,” katanya.
Pada kesempatan ini, Bang Widi sapaan akrabnya juga mengimbau masyarakat khususnya warga di Dapil 4 Jakarta dalam Pemilu tahun 2024 agar mengenali pribadi para calon legislatif yang hendak dipilih.
“Mari kita kenali para calon legislatifnya yang peduli dan taat jangan hanya mengenal Caleg 5 tahun sekali saat Pemilu tetapi setelah menjabat mereka tidak pernah mengunjungi daerahnya. Saya juga mengajak kepada masyarakat agar menjadikan Pemilu 2024 sebagai ajang demokrasi yang mengasyikkan bukan menegangkan,” pungkas Widi Mulyadi. {redaksi}