Daerah  

Di Paripurna DPRD, Mulia Asri Rambe Prihatin Atas Matinya Harimau Erha di Medan Zoo

Berita Golkar – Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan menyampaikan ucapan dukacita atas musibah yang dialami kebun binatang Medan atau Medan Zoo atas matinya Erha seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) pada tanggal 6 November 2023 sekira kurang lebih pukul 08.00 Wib lalu.

Hal ini dikatakan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Medan H.Mulia Asri Rambe SH (Bayek), saat membacakan pendapat fraksinya terhadap Ranperda Kota Medan tentang perubahan Perda nomor 7 tahun 2021 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2021-2026 dalam rapat paripurna DPRD Medan gedung dewan Selasa (14/11/2023).

Atas peristiwa itu Beyek menyampaikan 2 pantun penghiburan untuk jajaran manajemen Medan Zoo sebagai berikut :

1. Bunga kuncup di tengah padi
rumput dibabat oleh petani
takdir hidup telah terjadi
duka cita harus di jalani

2. Orang senang dapat pujian
kalau sakit tiada tahan
tuhan sedang memberi ujian
moga hatimu penuh ketabahan.

Dikatakan Bayek, Harimau yang penambalan namanya dengan sebutan erha oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI) Zulkifli Hasan merupakan satwa yang dilindungi, lahir dan dibesarkan di Medan Zoo dari induknya bernama “ manis “ dan jantan bapaknya bernama “anhar“.

Kelahirannya disambut antusias warga Kota Medan apalagi mendapat kunjungan Menteri Kehutanan RI yang datang langsung ke Medan Zoo sekaligus melaunching logo baru Medan Zoo yang terdiri dari 3 (tiga) ekor anak harimau.

Menurut Bayek, dikalangan pengunjung dan penyayang satwa, Erha merupakan satwa favorit berwajah ganteng dan garang memiliki bulu perpaduan merah dan hitam, konon kabar nya telah terpilih menjadi kandidat tunggal yang diperebutkan oleh kebun binatang ragunan Jakarta dan kebun binatang gembira Yogyakarta.

“Dalam perjanjian tukar menukar satwa dengan nilai Rp.5 miliar. Namun sayang sebelum terjadi pertukaran satwa, Erha telah mendahului kita semua,”ungkap Bayek.

Menurut Bayek, peristiwa ini harus dijadikan cambuk dan pendorong bagi jajaran mangement Medan Zoo untuk tidak patah hati, justru momen ini harus dijadikan penyemangat kebangkitan Medan Zoo untuk menggapai 3 (tiga) fungsi pokok nya yakni konservasi, edukasi dan rekreasi.

Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan tambah Bayek, memberikan konsen yang tinggi terhadap masa depan Medan Zoo dan meminta Walikota dan Pemko Medan sebagai owner untuk mengambil langkah cepat mengatasi berbagai masalah pengelolaan di Medan Zoo.

Permasalahan yang bermula dari berkurangnya pengunjung akibat pandemi covid-19 berakibat pendapatan medan zoo dari karcis masuk juga menurun drastis. Disarankan harus secepatnya dicari jalan keluar yang inovatif mengatasi defisit keuangan Medan Zoo tersebut.

“Kami menyarankan agar Pemko Medan mendorong management Medan Zoo dan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Medan untuk melakukan penggalangan donasi dari masyarakat dengan membuka  rekening khusus,”papar Bayek.

Penggalangan donasi dari masyarakat untuk mensejahterakan satwa dan kebun binatang bukan sesuatu yang melanggar aturan dan tabu, justru sebaliknya merupakan pekerjaan yang mulia sehingga di negara-negara maju juga dilakukan dengan mengangkat bapak asuh yang memberi donasi secara teratur.

Ketergantungan pembiayaan dari penjualan karcis sekarang dan kedepannya harus dikurangin dengan mencari sumber pendapatan lainnya.

“Kongkritnya kami mengusulkan sambil menunggu pihak-pihak yang mau berinvestasi di Medan Zoo, diberikan kesempatan bagi masyarakat kota menyalurkan donasi melalui rekening yang dibuka atas dan untuk Medan Zoo,”sebut Bayek.

Dimana dana yang terkumpul di prioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan gizi satwa dan obat-obatan seperti yang dialami orang utan yang sedang sakit, serta untuk kesejahteraan karyawan dan perawat satwa di medan zoo yang belakangan tidak terpenuhi sebagaimana mestinya. {sumber}