Berita Golkar – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar menunjuk Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Gibran di Sulsel.
Sebelumnya, ada dua nama kader Golkar yang diisukan bakal jadi ketua TKD. Yakni Ketua DPD Golkar Sulsel, Taufan Pawe (TP) dan Ilham Arief Sirajuddin (IAS).
Hal itu dibenarkan Ketua Bappilu Golkar Sulsel, Lakama Wiyaka. Kata dia, DPP Golkar sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait nama-nama yang diusulkan untuk menjadi Ketua TKD di Seluruh Indonesia.
”Saya sudah terima suratnya, Sulsel itu Ketua DPRD, Ibu Andi Ina. Dia diberi SK untuk menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran di Sulsel, dari internal Partai Golkar,” ujarnya kepada FAJAR, Selasa, 14 November, malam.
Menurutnya, SK tersebut sudah paten dan tidak akan berubah. Sehingga nantinya, nama yang ditunjuk DPP akan diserahkan kepada TKN dan akan diputuskan siapa yang menjadi Ketua TKD Prabowo-Gibran di daerah termasuk Sulsel.
“Itu sudah fiks, tidak akan berubah lagi. Kalau nanti disetujui, ya pasti akan langsung jalan galang pemenangan. Kami juga langsung tancap gas melakukan upaya pemenangan,” imbuhnya.
Andi Ina sendiri belum merespons hal ini. Namun menurut pengamat politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto, penunjukan ini tidak asal dilakukan. Ada banyak pertimbangan sebelum akhirnya menunjuk nama Andi Ina.
“Tentu dia (Andi Ina) tidak asal ditunjuk. Pemenangan ini kerja organisasi, tentu ada assesment dulu terhadap seseorang untuk menjadi ketua tim pemenangan. Tidak mungkin ditunjuk begitu saja,” kata dia.
Kemudian, penunjukan Andi Ina ini juga bisa saja dampak dari lunturnya niat Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe, untuk menduduki jabatan TKD. Sebab TP memang santer terdengar berambisi menjadi Gubernur Sulsel.
“Hal lain juga dipertimbangkan, kenapa Andi Ina lebih dipilih ketimbang TP. Mungkin TP mau lebih konsentrasi menuju Pilgub, atau bisa juga hal lain yang membuat Andi Ina ditunjuk,” sambungnya.
Hal lain yang dimaksud Ali Armunanto adalah kredibilitas dan jaringan politik. Sebagai Ketua DPRD, Andi Ina dinilai cukup mumpuni untuk memiliki jaringan yang bagus. Meskipun Taufan Pawe juga mantan wali kota dua periode, ditambah dengan jabatan sebagai Ketua DPD I, namun hal-hal itu juga dianggap tidak luput dari penilaian DPP.
“Bisa jadi kredibilitas dan jangkauan jaringan Andi Ina dianggap lebih mumpuni dan lebih diakui DPP ketimbang TP. Karena Andi Ina juga punya kapasitas untuk posisi itu di Golkar Sulsel,” terangnya.
Hal ini juga bisa menjadi indikasi perebutan antar kelompok di internal Golkar. Termasuk kemungkinan terjadinya lobi-lobi kelompok tertentu yang bersaing di tingkat pusat.
“Bisa jadi juga lobi-lobi pusat, mungkin saja lewat Pak NH. Ini bisa saja menjadi asumsi yang sangat rasional dalam melihat pertimbangan. Misalnya, Andi Ina kan kabarnya tidak dapat restu masuk pileg, makanya dia dikasih jatah Ketua TKD sebagai penggantinya,” jelasnya. {sumber}