Berita Golkar – Penyelenggaraan Borobudur Marathon 2023 di kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (19/11) pagi mendapat apresiasi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo.
Dalam hal ini Menpora menyampaikan terima kasih kepada pihak penyelenggara dan sponsor yang mendukung digelarnya ajang rutin ini. “Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Kompas Group bersama Bank Jawa Tengah yang sudah menyelenggarakan Borobudur Marathon. Tidak lupa juga terima kasih kepada seluruh sponsor,” tutur Menpora Dito.
Apresiasi bukan hanya diberikan atas peran serta Borobudur Marathon dalam Pembinaan olahraga dan promosi wisata. Melainkan juga diberikan pada tema yang diangkat Borobudur Marathon edisi ketujuh ini yaitu “Voice of Unity” atau suara persatuan.
“Dan saya juga mengapresiasi dengan diangkatnya tema Voice of Unity ini. Karena saya rasa dengan suasana hari ini, baik di global maupun nasional, kita perlu adanya persatuan demi kesejahteraan yang lebih tinggi,” tegas Menpora.
Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana yang juga hadir dalam acara ini mengajak semua peserta untuk terus menyuarakan Voice of Unity. Pj Borobudur menyebut Borobudur Marathon adalah milik kita bersama dalam menyuarakan semangat persatuan dari Borobudur untuk Indonesia dan dunia.
“Kami harapkan ke depan Borobudur Marathon ini akan semakin baik dan sudah go internasional,” sebut Nana.
Kata dia, Borobudur Marathon 2023 ini menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Magelang. Pasalnya agenda olahraga ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Dengan terlaksananya Borobudur Marathon di Kota Magelang, harapannya Kota Magelang makin dikenal luas oleh turis secara lokal hingga mancanegara,” ujar Nana.
Borobudur Marathon 2023 sendiri digelar atas kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Harian Kompas, Bank Jateng, dan Yayasan Borobudur Marathon. Dengan tiga nomor yang dipertandingkan yaitu Marathon, Half Marathon, dan 10k.
Pelaksanaan tahun ini menjadi spesial karena kembali digelar dengan normal setelah pandemi berakhir, dengan penyelenggaraannya seperti edisi 2019. Sebanyak lebih dari 10 ribu pelari dari Indonesia serta 24 negara asing mengikuti kejuaraan ini.
Ajang Borobudur Marathon sendiri dikenal dengan profilnya yang berbukit dan memiliki banyak tanjakan. Selain itu wilayah Borobudur juga memiliki sejarah suhu dan kelembapan yang cukup tinggi sehingga para peserta diingatkan untuk menjaga ketahanan tubuh selama berlari dengan memanfaatkan setiap water station yang disediakan. {sumber}