DPP  

Balas Hasto Soal ‘Tekanan Kekuasaan’, Ahmad Doli Kurnia Singgung Pakta Pj Bupati Sorong

Berita Golkar – Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut berkomunikasi dengan kubu Anies-Muhaimin (AMIN) soal tekanan kekuasaan jelang Pemilu 2024. Doli mengajak Hasto menyudahi aksi saling tuding.

“Udah lah, maksud saya kita saling menjaga, saling menjaga nggak usah juga saling tuding-tudingan, ini kan kayak gini jadinya nantinya nunjuk gini. Satu ke depan, empat ke dalam, gitu loh,” tutur Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Doli menyebut Hasto sebaiknya tak perlu menyampaikan pernyataan yang mengundang fitnah. Dia pun mengungkit soal dugaan pakta integritas Pj Bupati Sorong Yan Piet untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

“Makanya saya kira, kita jangan membuat apa namanya pernyataan yang mengundang, satu fitnah, kedua, seolah-olah kita ini nggak, yang lain iya. Kira-kira begitu. Kita juga punya bukti tuh, lihat saja itu kejadian di Sorong itu, iya kan, itu pasangan siapa, emang pasangan kita? Kan nggak,” ujar Doli.

“Jadi maksudnya kita semua harus berkomitmen untuk menjaga, udah jaga ajah kita masing-masing, kita mengeluarkan statement berkomitmen agar Pemilu ini kita jaga,” ungkapnya.

Doli mengajak semua peserta Pemilu untuk berkompetisi dengan sehat. Dia mengatakan perdebatan visi misi lebih menarik daripada saling menuduh.

“Jadi sebelum sampai kesan mari kita sama-sama berkompetisi dengan sehat, kemudian saya berkali-kali sudah mengatakan rakyat ini bagaiman kita sampaikan pesan visi kita apa 5 tahun ke depan, program-program yang kita tawarkan seperti apa. Itu lebih menarik didiskusikan, diperdebatkan ketimbang nuduh-nuduh orang tapi kita buat juga. Iya kan?” ujarnya.

Sebelumnya, Hasto bicara soal indikasi tekanan yang diterima PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Hasto mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan AMIN terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.

“Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan,” kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).

Meski demikian, baik Anies ataupun Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membantah adanya komunikasi itu. Anies menegaskan bahwa apapun tekanannya sudah dilewati oleh AMIN. {sumber}