DPP  

Abdul Rahman Farisi Tekankan Pentingnya Sinergi Pusat dan Daerah Optimalisasi Hilirisasi

Berita GolkarKeinginan pemerintah Indonesia untuk menggencarkan hilirisasi mesti didukung. Partai Golkar mengingatkan pentingnya sinergi pusat dan daerah terkait hal itu.

Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam mengoptimalkan peluang ekonomi dari sektor hilirisasi sumber daya alam (SDA). Abdul menilai komitmen itu mesti disambut pemerintah daerah.

Ia menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan visioner Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Hal tersebut diyakini mendorong arah hilirisasi ke jalur yang lebih adil dan berpihak kepada daerah.

“Langkah Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil sangat patut diapresiasi. Untuk pertama kalinya, kita melihat hilirisasi diposisikan tidak hanya sebagai strategi industri, tetapi juga sebagai strategi keadilan ekonomi. Ini peluang besar untuk menjadikan daerah sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujar Abdul Rahman di Jakarta, Kamis (26/6/2025), dikutip dari MetroTVNews.

Pria yang pernah menjadi dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin ini, menekankan pemerintah daerah tidak cukup hanya menjadi fasilitator perizinan. Tetapi, aktif memperkuat pelaku usaha lokal, UMKM, dan BUMD agar dapat mengambil bagian langsung dalam rantai bisnis hilirisasi.

Ia juga mendorong pemanfaatan Dana Bagi Hasil (DBH) secara tepat sasaran untuk membiayai program pelatihan tenaga kerja, penguatan koperasi, dan pendampingan UMKM. Menurut dia, pemda mesti memberi penguatan dan mendorong para pengusaha di daerah serta BUMD untuk mengoptimalkan peluang di sektor hilirisasi SDA.

“Mata rantai bisnis penunjang dan komplemen hilirisasi mesti diambil alih oleh pelaku usaha di daerah tersebut. Para kepala daerah menyiapkan warganya untuk mengambil peluang mulai dari klaster bisnis inti hilirisasi SDA, klaster UMKM bisnis penunjang, dan klaster tenaga kerja,” jelas Abdul Rahman.

Ia juga menyebut bahwa kebijakan hilirisasi ini akan melengkapi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Mengingat, selama ini hal tersebut didominasi oleh sektor industri perkotaan berbasis teknologi, jasa keuangan, dan pariwisata.

“Pak Presiden Prabowo dan Menteri Bahlil sedang mendorong penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah melalui hilirisasi pertambangan, tidak peduli pada tekanan asing yang tidak menghendaki hilirisasi kita,” tambahnya.

Abdul Rahman optimistis bahwa arah pembangunan ekonomi nasional kini semakin seimbang, dan Indonesia ke depan akan ditopang oleh dua mesin utama. “Kedepan, ekonomi Indonesia akan bisa terbang dengan dua mesin sekaligus untuk mengejar kesejahteraan rakyat sebagaimana visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Mesin pertama bertumpu pada hilirisasi SDA di pedesaan, dan yang kedua pada industri modern di perkotaan,” tegasnya.

Pernyataan Abdul Rahman sejalan dengan sikap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang dalam forum Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 menyatakan bahwa nilai tambah hilirisasi harus sebesar-besarnya dinikmati masyarakat lokal.

“Hilirisasi ke depan itu harus berkeadilan bagi daerah. Nilai tambahnya harus dinikmati oleh orang daerah. Mereka harus jadi tuan di negeri sendiri,” ujar Bahlil. {}