Berita Golkar – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, Pemilu 2024 harus menjadi momentum untuk mengembalikan sejarah kemenangan Partai Golkar. Untuk itu ia mengajak seluruh kader dan Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari partai tersebut untuk terus bekerja keras, solid dan selalu merawat kekompakan.
Kang Ace, begitu Tubagus Ace Hasan Syadzily disapa, menyampaikan saat menjadi narasumber pada pada Pendidikan Politik dan Peningkatan Kapasitas Cslon Legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bandung Barat di Cikole Grafika Lembang Kabupaten Bandung Barat, 26 Oktober 2023.
“Sejarah Golkar selalu berbicara tentang kemenangan, bahkan Golkar senantiasa mendapatkan kemenangan dengan prosentase perolehan suara di atas 60% sehingga memposisikan Golkar sebagai kekuatan politik Single Majority di zamannya. Ini harus menjadi penguat bagi kita agar pada Pemilu 2024 mendatang Golkar bisa kembali mengulang sejarah kemenangannya,” kata Kang Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI asal dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu, dihadapan Caleg DPRD Kabupaten Bandung Barat yang hadir, menjelaskan fakta-fakta sejarah terkait keberhasilan Golkar dan Partai Golkar dari masa ke masa.
“Pada Pemilu 1987 dan Pemilu 1992, Golkar sat itu bahkan menang di atas 70 persen,” ujar Kang Ace yang saat itu membawa materi tentang Sejarah Golkar dan Landasan Kerja Partai Golkar 2024-2029.
Menurut catatannya, sejak Pemilu 1971 dan setelah Pemilu 1977 yakni Pemilu 1977, 1982, 1987, 1992 hingga 1997 dengan kontestan Pemilu terdiri dari PPP, GOLKAR dan PDI waktu itu, Golkar selalu berada pada posisi menang.
Kang Ace kemudian memaparkan pada Pemilu 1971 Golkar menang 62,82% atau 236 kursi, Pemilu 1977 (62,11%) atau 232 kursi, Pemilu 1982 (64,43%) 242 kursi, Pemilu 1987 (73,16%) 299 kursi, Pemilu 1992 (68,10%) 282 kursi dan Pemilu 1997 (74,51%) atau sebanyak 325 kursi.
“Selanjutnya pada era lreformasi di bawah kepemimpinan Presiden B.J. Habibie yang mendorong terbentuknya UU Bidang Politik saat itu Partai Golkar dideklarasikan pada 7 Maret 1999 sedangkan Pemilu 1999 dilakukan pada bulan April 1999,” sebut Kang Ac.
“Selanjutnya pada Pemilu 1999 Partai Golkar memperoleh 22,44% suara atau 120 kursi di DPR. Pemilu 2004 Golkar berhasil memperoleh 21,58% atau 128 kursi atau naik 8 kursi di DPR,” sambung dia.
Kang Ace melanjutkan, pada Pemilu 2009 Golkar hanya mampu memperoleh 14,45% suara (107 kursi) atau turun 20 kursi. Pemilu 2014 14,75% atau 91 kursi (turun 16 kursi) kemudian pada Pemilu 2019, Golkar harus rela memperoleh 12,57% (85 kursi) atau turun 6 kursi.
“Melihat sejarah panjang Partai Golkar maka pada Pemilu 2024, Partai Golkar harus kembali menang terutama di Jawa Barat ini,” tegas Kang Ace seraya meminta para Caleg untuk fokus dan tidak saling jegal saat berkontestasi di lapangan.
Kang Ace kemudian memaparkan landasan kerja Partai Golkar 2024-2029 sebagai bekal para bakal calon anggota legislatif Golkar turun ke masyarakat. Empat Pilar Landasan Kerja Golkar itu antara lain Pilar ekonomi dan ketenagakerjaan, Pilar kesejahteraan sosial, Pilar demokrasi yang berkeadilan dan Pilar pelayanan publik, pertahanan, dan keamanan.
“Empat pilar tersebut senantiasa didasarkan pada ideologi Pancasila, dengan komitmen membangun dan menjaga keseimbangan antar seluruh golongan di masyarakat,” ujarnya.
Beberapa hal terkait percepatan yang dilakukan Partai Golkar selama ini, terang Kang Ace, diantaranya adalah mempercepat transformasi ekonomi dengan cara memperkuat pelaku ekonomi digital.
“Memperkuat kurikulum dan berbagai program peningkatan keterampilan digital, salah satunya pemrograman komputer (coding). Kemampuan dasar itu diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi itu juga menjadi langkah-langkah yang terus diperjuangkan Partai Golkar dalam mendorong pembangunan bangsa,” paparnya.
Meningkatkan pengetahuan digital di kalangan masyarakat sembari menambah kecepatan jaringan internet di seluruh Indonesia. Memperkuat usaha-usaha rintisan (startup) dalam meningkatkan kemampuan usahanya adalah hal yang juga menjadi perhatian Partai Golkar.
Kang Ace mengungkapkan bahwa Partai Golkar hadir dalam rangka mempercepat pengembangan ekonomi hijau. Mendorong pembangunan rendah karbon melalui pembangunan energi berkelanjutan, pengelolaan limbah terpadu, pengembangan industri hijau dan pemulihan lahan berkelanjutan, serta pengumpulan data dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan kelautan.
“Mendorong penerapan ekonomi sirkular, yaitu efisiensi sumber daya. Tak hanya soal pengelolaan limbah, tetapi juga seluruh proses produksi agar bahan bakunya dapat digunakan secara berulang dan dapat menghemat sumber daya alam,” ungkapnya. {sumber}