Berita Golkar – Ketua DPD II Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni menanggapi munculnya Aliansi Relawan Surabaya Maju yang mendeklarasikan diri untuk memenangkan kotak kosong dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2024. Ia mengatakan hal itu sebagai tindakan lumrah terjadi.
Fathoni menegaskan bahwa dengan munculnya calon tunggal di beberapa kota menunjukkan bahwa calon yang bersangkutan dianggap memiliki keberhasilan di dalam memimpin sebuah kota/kabupaten.
Untuk diketahui, deklarasi menangkan kotak kosong dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap partai politik (parpol) yang tidak mengusung pasangan calon untuk melawan petahana Eri Cahyadi-Armuji.
Seperti diketahui, pasangan Eri-Armuji mendapatkan rekomendasi dari 9 partai parlemen. Di antaranya PDI Perjuangan, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP, Gerindra, Partai Golkar, NasDem, dan PSI. Selain itu, keduanya juga mendapat dukungan dari sejumlah partai non parlemen seperti Pelindo, Garuda, Ummat, PBB, Buruh, Gelora, Buruh, Hanura.
“Saya pikir itu hal lumrah, karena kampanye untuk kotak kosong pun itu diperbolehkan menurut undang-undang. Tetapi yang harus diketahui oleh masyarakat, khusus Kota Surabaya memang Mas Eri Cahyadi ini tipikal pemimpin yang mampu mengharmonikan segala keberagaman politik untuk satu tujuan, kesejahtraan masyarakat Surabaya,” kata Fathoni ketika ditemui di Kantor DPRD Kota Surabaya, dikutip dari Lentera Today, Selasa (3/9/2024).
Selain itu, Fathoni menyebut jika kinerja pemerintahan Eri-Armuji berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga survei yang kredibel menunjuklan tingkat kepuasan publik di atas 75 persen.
“Nah, akhirnya yang dibutuhkan masyarakat itu keberlanjutan pimpinan sehingga program kerja bisa segara dilakukan dengan baik. Itu yang jadi pedoman partai-partai politik di Surabaya sehingga memberikan rekom ke Mas Eri,” sebutnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait kekhawatiran partai politik pengsung Eri-Armuji jika kotok kosong menang, Fathoni optimis jika pihaknya bisa memenangkan hati masyarakat Surabaya. Dirinya menyebut, jika masyarakat Surabaya sudah melek secara politik.
“Artinya, hari ini partai-partai politik akan bekerja dengan keras meyakinkan masyarakat bahwa keberlanjutan pembangunan itu jauh lebih penting daripada polarisasi dukungan politik,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga yakin bahwa Surabaya sebagai kota urban yang diharapkan oleh masyarakatnya adalah bagaimana pemerintah bisa bekerja secara efektif.
“Nah, salah satu kinerja pemerintah yang efektif adalah keberlanjutan dari program pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan yang akan datang, sehingga kesejahtraan masyarakat bisa segera tercapai,” tukasnya. {}