DPP  

Adi Baiquni: Pemilu 2024 Ajang Generasi Muda Konsolidasikan Barisan Demi Jawab Tantangan Bonus Demografi

Berita Golkar – Pemilih muda mendominasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Jumlahnya hampir 60 persen. Anggapannya akan menjadi penentu bagi kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Politisi muda Partai Golkar Adi Baiquni mengklaim, saat ini memang masanya anak-anak muda. Sebab setiap masa beda gaya dan beda haluannya.

“Di tahun 2024 anak muda harus mengkonsolidasikan rinya, untuk turut serta berpartisipasi pada Pemilu Tingkat parsipasi harus lebih maksimal,” kata Adi dalam diskusi publik bertajuk “Pesan Pemuda Dalam Pembangunan Masa Depan Menuju Indonesia Emas 2045” di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, keterwakilan anak muda di Pemilu 2024 dapat mendorong masyarakat lebih aktif dalam tahapan menuju pesta demokrasi 5 tahunan. Selain itu, tanggap dalam merespons persoalan yang ada di tengah masyarakat “Anak muda yang sadar di mana kemampuannya, fesyennya. Ada Pengalaman,” ucap Adi.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin meminta, pemilih harus melihat kapasitas dan integritas dari para capres-cawapres. Serta yang mampu menaruh perhatian serius pada isu korupsi.

“Seorang pemimpin, siapapun dia harus memiliki integritas. Penyakit kita ini korupsi. Kalau orde baru dulu korupsi di bawah meja, kalau sekarang meja-mejanya di korupsi,” sindir Ujang.

Sekretaris Jenderal Jaringan Nasional Go Gibran Azwar Muhammad menginginkan, anak-anak muda saat ini mempunyai ruang untuk mereka berkembang. Apalagi Indonesia selalu disebut mengalami bonus demografi hingga 2045. “Bonus demografi, usia yang produktif, sekarang angkanya mungkin hampir sekitar 190 juta. Ini mau diapakan?” ujarnya.

Jumlah penduduk Indonesia hampir 280 juta, jika memakai pendekatan daftar pemilih tetap (DPT), usia muda di bawah 40 tahun sekarang hampir 145 juta, hampir 60 persen. “Masak anak-anak muda ini mau dicekokin politik hanya kepentingan orang-orang tua, kan enggak mungkin. Harus ada cara baru untuk anak-anak muda ini,” imbuhnya. {sumber}