Berita Golkar – Anggota DPRD Jawa Tengah dari Partai Golkar Mawahib mendeklarasikan diri bakal maju sebagai calon bupati Kudus pada kontestasi Pilkada mendatang. Mawahib tak lain adalah adik dari sekretaris TKN Prabowo – Gibran yang juga Politikus Golkar asal Kudus Nusron Wahid.
Mawahib mengatakan, secara koalisi parpol pengusung Prabowo – Gibran masih solid hingga ke tingkat daerah. Meski kursi Partai Golkar di DPRD Kudus hasil Pileg 2024 terjun bebas dari tujuh menjadi empat kursi, Mawahib tetap percaya diri maju sebagai calon bupati Kudus.
“Koalisi Indonesia Maju Golkar bersama Gerindra, Demokrat, dan PAN masih solid. Ini menjadi modal untuk melangkah melanjutkan koalisi di Pilkada mendatang,” kata Mawahib, Jumat (22/3).
Meski demikian, kata Mawahib, dirinya tetap membuka keran komunikasi dengan Parpol non koalisi Prabowo – Gibran di daerah.
“Politik sangat dinamis. Komunikasi terus dilakukan. Tak menutup kemungkinan nanti koalisi parpol di Pilpres akan berbeda di Pilkada karena kepentingan di Pilpres tentu berbeda dengan di Pilkada,” ujarnya.
Meski hasil suara Pileg di Kudus tak terlalu menggembirakan, Mawahib menegaskan, Partai Golkar menjadi partai dengan raihan suara tertinggi di koalisi Indonesia Maju dengan total 15,28 persen suara.
Tentu ini, kata Mawahib, akan menjadi modal penting dalam menjalin komunikasi dengan parpol untuk membentuk koalisi di Pilkada mendatang. “Targetnya mencalonkan diri sebagai bupati di Pilkada mendatang,” tegasnya.
Terkait calon pendamping, Mawahib mengakui saat ini banyak wacana yang beredar. Karena itu komunikasi dengan Parpol lain terus dilakukan secara intensif.
Yang jelas, kata dia, Partai Golkar telah memberikan lampu hijau untuk dirinya membuat langkah untuk maju sebagai bupati Kudus.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rencananya akan berlangsung 27 November 2024. Mawahib menambahkan, masih ada waktu untuk membuka keran komunikasi politik dengan parpol lain.
“Siapa nanti pendampingnya tidak menjadi masalah asalkan memiliki chemistry yang sama untuk membangun Kudus sebagai kota santri, kota industri dan kota kretek yang berbudaya, beragama, sehat, maju, dan sejahtera. Karena ini adalah ciri khasnya Kudus,” katanya. {sumber}