Adrianus Asia Sidot Bangkitkan Kesadaran Kolektif Pentingnya Ketahanan Pangan Masyarakat Kalbar

Berita Golkar – Berbagi sembari mendengarkan langsung kesulitan warga Pontianak, Anggota DPR MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Adrianus Asia Sidot, gelar Serap Aspirasi Masyarakat di Gedung Zamrud Khatulistiwa, Pontianak, Jumat (25/4/2025).

Pada kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila” ini. Adrianus membagikan 150 paket sembako kepada peserta kegiatan yang terdiri dari kader dan simpatisan Partai Golkar, mahasiswa, organisasi pemuda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.

Bagi Adrianus, sembako bukan sekadar bantuan, tetapi representasi nyata kehadiran negara di tengah rakyat. “Pembagian sembako ini adalah bentuk empati kita. Ini adalah komunikasi politik yang humanis, di mana legislator tidak hanya bicara di podium, tetapi juga mendengarkan dan membantu secara konkret,” ujarnya, dikutip dari SuaraKalbar.

Hal ini mencerminkan nilai luhur Pancasila, terutama sila ke-5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bantuan sembako diberikan dengan penuh kehangatan dan tanpa diskriminasi, mempererat ikatan emosional antara wakil rakyat dan masyarakat.

Sebagai anggota Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, pangan, perikanan, kehutanan, dan logistik nasional, Adrianus melihat pembagian sembako sebagai bagian dari evaluasi terhadap sistem distribusi pangan nasional. Ia menekankan pentingnya keterjangkauan bahan pokok bagi semua kalangan, terutama kelompok rentan.

“Kegiatan ini bukan sekadar memberi bantuan, tapi juga mendorong kesadaran kolektif tentang pentingnya ketahanan pangan sebagai pilar strategis bangsa. Negara harus hadir dalam urusan pangan, karena pangan adalah urusan hidup rakyat,” tambah Adrianus.

Dalam paparannya, Adrianus menegaskan bahwa demokrasi sejati bukan hanya tentang pemilu dan prosedur formal, melainkan bagaimana negara hadir memenuhi kebutuhan rakyat, memastikan kesejahteraan, dan menegakkan keadilan sosial.

“Demokrasi yang benar adalah demokrasi yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Kita harus membangun sistem politik yang substansial, bukan sekadar seremonial, dengan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” tegas Adrianus.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara, ditandai dengan sesi dialog interaktif yang menggali banyak aspirasi, mulai dari persoalan pertanian, harga bahan pokok, hingga isu lingkungan hidup.

Kegiatan ini menjadi cerminan nyata bahwa demokrasi substantif membutuhkan tindakan konkret, bukan hanya wacana. Dengan berpijak pada Pancasila, demokrasi Indonesia diarahkan untuk tidak hanya memperjuangkan kebebasan politik, tetapi juga memperkuat keadilan sosial, gotong royong, dan kesejahteraan bersama.

“Melalui dialog yang terbuka dan aksi nyata seperti ini, kita memperkuat demokrasi Indonesia. Demokrasi yang benar adalah demokrasi yang hadir di hati rakyat, membawa manfaat, dan memperjuangkan keadilan untuk semua,” tutup Adrianus. {}