Berita Golkar – Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bekerja sama dengan Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulsel menggelar nonton bareng film Lafran di CGV Mall Panakukang, Makassar, Minggu (2/4/2024).
Makassar menjadi kota ke-7 dari target 35 kota yang akan diadakan nonton bareng (nobar) sebelum nantinya launching serentak di bioskop 20 Juni mendatang.
“Kita target 1.000 tiket tiap kota sebelum launching nantinya. Kalau di Makassar hingga 1.000 lebih berarti total hingga saat ini sudah 9.700 yang sudah nonton,” kata Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia saat sambutan sebelum nobar.
Ketua Komisi II DPR RI itu mengatakan, proses pengerjaan film yang berkisah tentang pendiri HMI itu sangat panjang hingga 7 tahun. Prosesnya melibatkan 4 generasi di HMI. “Banyak yang kaget kenapa begitu lama. Tapi ini juga menunjukkan jika HMI organisasi kader karena melibatkan empat generasi,” kata Doli.
Film Lafran, lanjut Doli, saat ini masih menjadi milik KAHMI sebelum nantinya dirilis untuk umum pada 20 Juni. Setelah di bioskop, film Lafran akan masuk ke platform film seperti Netflix dan setelahnya dibagikan ke seluruh badko dan cabang HMI.
Lafran Pane adalah sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam pada tanggal 5 Februari 1947. Perihal perannya dalam HMI, Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsanya berdirinya HMI.
“Jadi sebelum bastra (basic training) para mahasiswa akan menonton film ini dulu untuk mengetahui proses lahirnya HMI,” jelas politisi Golkar itu.
Sementara itu, Presidium MW KAHMI Sulsel Muhammad Fauzi mengatakan, antusiasme keluarga besar HMI di Sulsel menyambut film Lafran sangat besar. Bahkan banyak yang tidak kebagian tiket.
“Panitia mencetak 1.068 tiket yang diputar di 4 studio masing-masing dua kali total 8 studio. Namun masih banyak yang tidak kebagian. Kita bersyukur kader HMI di Sulsel menyambut baik film ini,” katanya.
Pemutaran perdana ini dihadiri sejumlah pihak yakni dari Kemenpora, Pemprov Sulsel, Bupati Lutra Indah Putri Indriani, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dan sejumlah kader HMI di Sulsel. {sumber}