Berita Golkar – Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung turut prihatin atas kejadian Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang terjadi di Riau. Kasus ini telah menyeret Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid.
Doli yang juga pengurus DPP Golkar ini pun meminta kepada seluruh kader partai berlambang pohon beringin dimana pun, khususnya di Riau agar dapat mengambil hikmah yang terjadi. “Kejadian ini mengingatkan kita semua, di mana pun kita berada, termasuk kita di Partai Golkar,” kata Doli, Selasa (4/11/25), dikutip dari RiauTerkini.
Doli pun lalu mengatakan keprihatinnya atas peristiwa yang telah menyeret Gubernur Riau ke masalah hukum untuk keempat kalinya. “Kita doakan sesuai ketentuan hukum berlaku, kita harus mengedepankan azas praduga tak bersalah,” ungkapnya.
Ada pun hikmah yang dimaksud berkaitan kasus Gubri Wahid ini, berkaitan dengan agenda Partai Golkar yang sebentar lagi akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) tingkat provinsi. Doli pun menegaskan, kapasitasnya sebagai Plt Ketua Golkar Riau, tegas melarang adanya politics transactional dalam penyelenggaraan Musda.
“Saya tegaskan tak ada money politic. Tak ada suap menyuap di agenda Musda,” tegas Doli.
Menurut Doli, siapa pun yang ingin berpartai termasuk menjadi jabatan ketua outputnya adalah menjadi pejabat publik. Kebiasaan mengkedepankan politics transactional, akan berbahaya ketika nanti menjadi pejabat publik.
Mengenai adanya budaya praktek suap terkait pemilihan ketua yang selama ini terdengar, Doli memastikan praktek ini tidak terjadi. Karena ini sangat berbahaya.
“Saya tegaskan kalau ada, saya bukan bilang ada ya, tapi kalau ada. Karena itu saya hadir di sini untuk memastikan praktek ini tidak terjadi. Karena ini sangat berbahaya,” ujar Doli lagi. {}













